Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

Gempa di Darat Sabtu 26 Juni 2021, Berikut ini Info BMKG Titik Lokasi dan Kekuatan Magnitudonya

Diketahui gempa tersebut mengguncang Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dengan kekuatan 2.7 SR tadi pagi pukul 06:23 WIB.

Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
Shutterstock
Ilustrasi: Gempa terkini Sabtu 26 Juni 2021 pagi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi BMKG yang terjadi pada hari ini Sabtu (26/6/2021) pagi.

Diketahui gempa tersebut mengguncang Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dengan kekuatan 2.7 SR tadi pagi pukul 06:23 WIB.

Berikut ini Info BMKG dan titik pusat gempa hari Sabtu 26 Juni 2021.

Baca juga: Syalomita Karen Bincang-bincang soal Sulut United Football Academy di Tribun Baku Dapa

Baca juga: Kisah Buaya Kesayangan yang Dipelihara Seorang Purnawirawan TNI Selama 20 Tahun, Kini Harus Berpisah

Baca juga: Viral Bayi Mungil di Semarang Ditemukan Terbungkus Kardus Sepatu hingga Dipenuhi Semut

Ilustrasi Gempa Bumi.
Ilustrasi Gempa Bumi. (Kompas.com/Shutterstock)

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi ini terjadi Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pukul 06:23 WIB, Sabtu (26/6/2021).

Informasi BMKG gempa bumi terkini berkekuatan magnitudo 2.7 SR.

BMKG menambahkan lokasi gempa bumi berada di  Titik Koordinat: 4.67 LS-122.85 BT.

Pusat gempa tepatnya berada di darat 5.3km Timur Laut Maligano Kab.Muna, Sulawesi Tenggara.

Diketahui gempa bumi ini berada di kedalaman 13 kilometer.

dari keterangan BMKG gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Arahan BMKG hati-hati potensi gempa susulan kemungkinan terjadi.

Wilayah yang dirasakan (skala MMI)

II-III Katobu,

II-III Batalaiworu,

II - III Duruka

ilustrasi gempa
ilustrasi gempa (TRIBUN TIMUR)

Penjelasan soal Skala MMI

Perlu diketahui, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity. Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut 

dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

#Gempa Dirasakan Magnitudo: 2.7, Kedalaman: 13 km, 26 Jun 2021 06:23:40 WIB, Koordinat: 4.67 LS-122.85 BT (Pusat gempa berada di darat 5.3km TimurLaut Maligano Kab.Muna), Dirasakan (MMI): II-III Katobu, II-III Batalaiworu, II - III Duruka #BMKG, Tulis akun Twitter BMKG.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved