Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Tangis Pilu Wakapolres Jaksel, Tak Mampu Tolong Warga Kritis Covid-19, Janjinya Tak Bisa Ditepati

Orang nomor dua di Polres Jakarta Selatan itu menangis bukan karena ulah penjahat, tapi karena niat baiknya terbendung oleh takdir yang kuasa.

(Dok. Polres Metro Jakarta Selatan)
Tangis Pilu Wakapolres Jaksel, Tak Mampu Tolong Warga Kritis Covid-19, Janjinya Tak Bisa Ditepati 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tangis AKBP Antonius Agus Rahmanto tak terbendung.

Hari ini dunia maya tanah air ramai dengan video AKBP Antonius Agus Rahmanto yang tengah menangis.

Orang nomor dua di Polres Jakarta Selatan itu menangis bukan karena ulah penjahat, tapi karena niat baiknya terbendung oleh takdir yang kuasa.

UPDATE Kasus Corona Indonesia Jumat 25 Juni 2021: Bertambah 18.872 Positif, Total Ada 2.072.867

Wakapolres <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta-selatan' title='Jakarta Selatan'>Jakarta Selatan</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/akbp-antonius-agus-rahmanto' title='AKBP Antonius Agus Rahmanto'>AKBP Antonius Agus Rahmanto</a> (kiri) tak kuasa menahan tangis saat warga Jagakarsa, Budi (59) yang ditolongnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta-selatan' title='Jakarta Selatan'>Jakarta Selatan</a> pada (25/6/2021). Budi sebelumnya terlambat ditangani dalam kondisi kritis.

Dengan Alat Pelindung Dasar (APD), Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto menyusuri gang cukup sempit di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Bagian mulut dan hidungnya tertutup masker dua lapis, sedangkan matanya tertutup kaca mata pelindung.

Sarung tangan medis terpasang di kedua tangannya.

Ia bukan sedang ingin menangkap penjahat, melainkan akan mengevakuasi seorang warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam kondisi kritis.

Agus mengevakuasi warga bernama Budi (59) pada Kamis (24/6/2021) kemarin.

Ia memutuskan untuk segera mengevakuasi Budi ke rumah sakit lantaran penanganan yang lambat.

FAKTA Meninggalnya Liza Putri Noviana Nakes Wisma Atlet Lantaran Covid 19, Sempat Batuk Berdahak

Wakapolres Metro <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta-selatan' title='Jakarta Selatan'>Jakarta Selatan</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/akbp-antonius-agus-rahmanto' title='AKBP Antonius Agus Rahmanto'>AKBP Antonius Agus Rahmanto</a> terlibat dalam evakuasi seorang warga bernama Budi (59) yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dalam kondisi kritis di Jagakarsa, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta-selatan' title='Jakarta Selatan'>Jakarta Selatan</a> pada Kamis (25/6/2021).

"Saya ini enggak kenal Pak Budi. Pak Budi ini salah satu warga di kampung di Jagakarsa.

Di situ hampir separuhnya itu (terpapar Covid-19)," ujar Agus sambil duduk di pelataran depan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.

Detik-detik evakuasi warga Jagakarsa tersebut sempat diabadikan.

Dalam video yang diterima Kompas.com, Agus sempat berkoordinasi dengan warga setempat.

Agus saat itu bersama tiga orang lainnya untuk mengevakuasi Budi.

Dua orang menggunakan APD, satu orang tak menggunakan APD.

Tindakan evakuasi tersebut dilakukan lantaran mobil ambulans yang tak kunjung tiba.

Padahal, Budi harus segera mendapatkan penanganan.

Saat dievakuasi, Budi yang masih menggunakan sarung terlihat sudah lemas.

Budi dievakuasi dengan cara digotong.

Wakapolres Metro <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta-selatan' title='Jakarta Selatan'>Jakarta Selatan</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/akbp-antonius-agus-rahmanto' title='AKBP Antonius Agus Rahmanto'>AKBP Antonius Agus Rahmanto</a> bersama warga Jagakarsa yang terpapar Covid-19 tiba di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Kamis (25/6/2021).

"Pak Budi ini satu jam yang lalu masih dapat bernapas, harusnya bisa tertolong. Kebetulan saya yang bawa langsung. Ada ambulans, tapi masih tanya lagi mau dibawa ke mana, enggak jalan-jalan juga," kata Agus.

Di ujung jalan, sebuah mobil Kijang kotak sudah terparkir. Mobil itu adalah milik seorang warga setempat.

"Saya bawa pakai mobil milik warga yang peduli. Ini kami bukan medis, kami hanya hati nurani. Ini tanggung jawab kita semua," kata Agus.

Sesuai prosedur, Agus disemprot cairan disinfektan. Setelah melepas APD, Agus kembali berkoordinasi untuk segera membawa Budi ke RSUD Pasar Minggu.

Agus kemudian menuju ke arah bangku sopir dan mengemudikan mobil Kijang tersebut. Mobil Kijang yang tampak lawas tersebut kemudian melaju ke RSUD Pasar Minggu.

Menangis karena pasien tak tertolong

Budi kemudian tiba di RSUD Pasar Minggu. Agus sempat berkoordinasi dengan petugas rumah sakit.

Budi lalu dibawa ke dalam RSUD Pasar Minggu. Namun, takdir berkata lain.

Agus tak kuasa menahan tangis begitu mendengar nyawa Budi tak tertolong. Air matanya berlinang.

Ia menyesal tak bisa menyelamatkan nyawa Budi. Penyesalan Agus berujung maaf dan evaluasi penanganan Covid-19.

Di sebelah Agus, ada Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya. Agus terlihat menyeka air matanya.

"Mestinya bisa tertolong, coba kalau penanganannya benar itu," kata Agus.

Agus pun merasa bersalah terhadap keluarga pasien Covid-19 karena telah berjanji membawa pulang Budi dalam keadaan selamat.

"Harusnya Pak Budi bisa kembali ke keluarganya. Untuk Bu Budi, Saya minta maaf Bu, saya tadi janji mau bawa bapak sampai selamat. Mohon maaf Bu, ibu jaga kesehatan," ujar dia.

Ia pun merasa prihatin dengan ketidakpedulian warga dan penanganan yang telat dari tenaga medis.

"Ini beban kita semua, ini tanggung jawab kita semua. Nggak usah lihat dari suku mana, agama apa, harus saling tolong menolong," tutur Agus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menangis Tak Mampu Tolong Warga Kritis Covid-19, Wakapolres: Maaf Bu, Tadi Saya Janji Bawa Bapak Selamat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved