Viral Medsos
Tangis Pilu Wakapolres Jaksel, Tak Mampu Tolong Warga Kritis Covid-19, Janjinya Tak Bisa Ditepati
Orang nomor dua di Polres Jakarta Selatan itu menangis bukan karena ulah penjahat, tapi karena niat baiknya terbendung oleh takdir yang kuasa.
Agus saat itu bersama tiga orang lainnya untuk mengevakuasi Budi.
Dua orang menggunakan APD, satu orang tak menggunakan APD.
Tindakan evakuasi tersebut dilakukan lantaran mobil ambulans yang tak kunjung tiba.
Padahal, Budi harus segera mendapatkan penanganan.
Saat dievakuasi, Budi yang masih menggunakan sarung terlihat sudah lemas.
Budi dievakuasi dengan cara digotong.
"Pak Budi ini satu jam yang lalu masih dapat bernapas, harusnya bisa tertolong. Kebetulan saya yang bawa langsung. Ada ambulans, tapi masih tanya lagi mau dibawa ke mana, enggak jalan-jalan juga," kata Agus.
Di ujung jalan, sebuah mobil Kijang kotak sudah terparkir. Mobil itu adalah milik seorang warga setempat.
"Saya bawa pakai mobil milik warga yang peduli. Ini kami bukan medis, kami hanya hati nurani. Ini tanggung jawab kita semua," kata Agus.
Sesuai prosedur, Agus disemprot cairan disinfektan. Setelah melepas APD, Agus kembali berkoordinasi untuk segera membawa Budi ke RSUD Pasar Minggu.
Agus kemudian menuju ke arah bangku sopir dan mengemudikan mobil Kijang tersebut. Mobil Kijang yang tampak lawas tersebut kemudian melaju ke RSUD Pasar Minggu.
Menangis karena pasien tak tertolong
Budi kemudian tiba di RSUD Pasar Minggu. Agus sempat berkoordinasi dengan petugas rumah sakit.
Budi lalu dibawa ke dalam RSUD Pasar Minggu. Namun, takdir berkata lain.