Gempa Bumi
Gempa Terkini Tadi Siang Rabu 23 Juni 2021, Info BMKG Magnitudo dan Lokasi Titik Pusat Gempa
Gempa bumi dengan magnitudo 3,4 terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada siang hari ini Rabu 23 Juni 2021.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi dengan magnitudo 3,4 terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada siang hari ini Rabu 23 Juni 2021.
Dilansir dari unggahan BMKG Yogyakarta, guncangan gempa bermagnitudo 3,4 melanda di tenggara Blitar.
Titik pusat gempa tepatnya berada di 26 kilometer tenggara Blitar, Jawa Timur.
Baca juga: Masih Ingat Elma Theana? Tak Lagi Muncul di TV, Kabarnya Sekarang Sukses Jadi Pebisnis, Makin Cantik
Baca juga: Dilaporkan Hilang, Tim SAR Gabungan Temukan Warga Watulambot Selamat di DAS Tondano
Baca juga: KABAR Samuel Rizal, Bintang di Eiffel Im in Love Kini jadi Pelatih Basket, Tinggalkan Dunia Film
Foto: Informasi gempa bumi yang terjadi di Blitar, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021). (Twitter @bmkgjogja)
Ada peristiwa gempa bumi yang terjadi pada Rabu (23/6/2021) siang.
Tepatnya berlangsung pada pukul 14.06 WIB.
Gempa bumi magnitudo 3,4 terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Gempa bumi terjadi di titik koordinat 8,308 LS-112,37228 BT, tepatnya 26 kilometer tenggara Blitar, Jawa Timur.
Gempa yang terjadi di darat itu berada di kedalaman 118 kilometer.
Ini unggahan Twitter @bmkgjogja: Info Gempa Mag:3.4 SR, 23-Jun-21 14:06:46 WIB, Lok:8.308 LS,112.37228 BT (26 km Tenggara KAB-BLITAR-JATIM), Kedlmn:118 Km ::BMKG-PGR VII.
Hitungan skala MMI
Dalam peristiwa gempa bumi, kita mengenal beberapa istilah tertentu.
Satu di antaranya adalah MMI.
MMI merupakan modified Mercalli intensity.
Foto: Ilustrasi gempa bumi (Internet)
Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
Selain MMI juga ada skala intensitas gempa (SIG) BMKG.
Ada lima pembagian dalam skala ini.
I yang diwakili warna putih yang diskripsi sederhanyanya tidak dirasakan (skala MMI I-II).
II warna hijau yang didiskripsikan dirasakan (skala MMI III-V).
III warna kuning, dengan diskripsi kerusakan ringan (skala MMI (VI).
IV dengan warna jingga, kerusakan sedang dengan skala MMI VII-VIII.
V diwakili warna merah dengan diskripsi kerusakan berat. Jika disetarakan dengan skala MMI berada di IX-XII.
(TribunJabar.id/Giri)
Berita Terkait Gempa Bumi Lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gempa Bumi Landa Blitar Jawa Timur Tiga Jam Lalu, Terjadi di Darat, Berkekuatan Magnitudo 3,4