Penanganan Covid
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada 17 Gejala Virus Corona yang Kurang Umum Menurut WHO, Apa Saja Ya?
Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus corona terus menyebar.
Bahkan kini sudah muncul varian baru.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Kasus harian Covid-19 di Indonesia mengukir rekor baru, menyusul varian baru virus corona yang semakin menyebar.
Masyarakat harus semakin waspada, termasuk dengan mengenali gejala virus corona.
Melansir data Satgas Covid-19, pada Senin (21/6/2021) ada tambahan 14.536 kasus baru virus corona.
Ini merupakan angka tertinggi harian sejak pandemi bergulir di Indonesia.
Tambahan kasus baru Covid-19 itu sekaligus membawa total infeksi virus corona Indonesia menembus angka 2 juta.
Varian baru virus corona yang lebih menular berada di balik lonjakan kasus di sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta. Varian baru yang dominan terutama B.1.617.2 atau varian Delta yang pertama kali ditemukan di India.
Jelas, masyarakat harus semakin waspada dengan lonjakan kasus tersebut, termasuk dengan mengenali gejala virus corona. Melansir situs resmi WHO, berikut gejala virus corona baru:
Gejala virus corona yang paling umum:
-Demam
-Batuk kering
-Kelelahan

Gejala virus corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:
-Kehilangan rasa atau bau
-Hidung tersumbat
-Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
-Sakit tenggorokan
-Sakit kepala
-Nyeri otot atau sendi
-Berbagai jenis ruam kulit
-Mual atau muntah
-Diare
-Menggigil atau pusing

Gejala lain virus corona yang kurang umum dan gejala baru:
-Sifat lekas marah
-Kebingungan
-Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
-Kegelisahan
- depresi
-Gangguan tidur
-Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf
Gejala virus corona yang parah:
-Sesak napas
-Kehilangan selera makan
-Kebingungan
-Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
-Temperatur tinggi (di atas 38°C)

"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan," sebut WHO di laman resminya.
Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan. "Tetapi, waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar 1 hingga 14 hari," ungkap WHO.
WHO menekankan, orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak, harus segera mencari perawatan medis.
"Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat," kata WHO.(*)
Catatan redaksi: Tim mengingatkan agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan yakn dengan cara mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul ‘17 Gejala virus corona kurang umum menurut WHO, kenali saat kasus melonjak'
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kenali 17 Gejala Virus Corona yang Kurang Umum Menurut WHO, Lekas Marah hingga Gelisah, https://aceh.tribunnews.com/2021/06/21/kenali-17-gejala-virus-corona-yang-kurang-umum-menurut-who-lekas-marah-hingga-gelisah?page=all