Berita Sulut
Pekerja Migran Ilegal Asal Sulut Tembus Amerika Serikat Pakai Visa Wisata
Ketua BP2MI Benny Rhamdani menyebut ribuan pekerja di luar negeri asal Sulut berangkat secara unprosedural.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Ketua BP2MI Benny Rhamdani menyebut ribuan pekerja di luar negeri asal Sulut berangkat secara unprosedural.
"Alias berangkat tidak sesuai prosedur," kata dia dalam sambutan pada penandatanganan MOU BP2MI dengan Pemkot
Manado di ruang serba guna Pemkot Manado Selasa (22/6/2021) pagi.
Jeacky Gerung, Kasie Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Manado mengatakan, para pekerja Migran liar ini lolos dari amatan karena menggunakan visa wisata.
"Jadi mereka pakai visa wisata. Kemudian terus menetap di sana dan bekerja," kata dia.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah memperkecil peluang bagi pekerja migran bermodus visa wisata. Prosedur pengetatan dilakukan sejak hulu.
"Jadi semua instansi bersinergi untuk mencegah hal tersebut," kata dia.
Dikatakan Benny Rhamdani, terdata sekira 3000 pekerja migran asal Sulut.
Namun jumlah sesungguhnya adalah tiga kali lipat dari itu.
"Paling banyak pekerja migran Sulut berada di Amerika Serikat dan Jepang," katanya.
Sebut dia, pekerja migran asal Sulut keren. Mereka bekerja di sektor formal. Bukan di informal seperti kebanyakan pekerja migran.
"Jadi pekerjaannya keren, kerja kantoran. Hanya saja bel terkanalisasi lewat jalur resmi. Ini PR kita," katanya.
Ungkapnya, ada kerugian bagi pekerja migran jika tak lewat jalur resmi.
"Mereka di luar kontrol serta tak ada perlindungan BPJS," katanya.
Dia menyatakan, kebutuhan kerja di luar negeri saat ini meningkat.
Di Jepang, ada 325 ribu lapangan kerja yang lowong.