Berita Nasional
Terkait 6 Oknum Anggota TNI AL Aniaya Warga hingga Tewas, Ini Ancaman Hukumannya Kata Danpuspomal
Enam oknum anggota TNI AL yang melakukan penganiayaan dua warga Purwakarta, Jabar, di Wisma Atlet di Purwakarta pada 29 Mei 2021 lalu terancam dipecat
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait dengan 6 oknum anggota TNI AL yang melakukan penganiayaan terhadap warga hingga menyebabkan meninggal dunia, Danpuspomal memberikan tanggapannya.
Danpuspomal Laksamana Muda (Laksda) TNI Nazali Lempo menyebut proses hukum sekarang ditangani Puspomal dan selanjutnya akan dilimpahkan ke Pengadilan Militer.
Selain itu, Danpuspomal mengatakan bahwa oknum anggota TNI tersebut dapat terancam hukuman 10 tahun penjara hingga pemecatan.
Baca juga: Viral Aksi Seorang Kakek Kendarai Vespa Pakai Seragam SMA, Warganet Sebut Nostalgia: Ahh Gemesh
Baca juga: Sosok Rezky Adhitya, Aktor Tampan yang Menikahi Artis Cantik Citra Kirana
Baca juga: POTRET Wajah Asli Luna Maya di Usia 19 Tahun Curi Perhatian, Eks Ariel NOAH itu Sampai Sebut OMG

Enam oknum anggota TNI AL yang melakukan penganiayaan dua warga Purwakarta, Jabar, di Wisma Atlet di Purwakarta pada 29 Mei 2021 lalu terancam dipecat dari kesatuannya dan terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun.
Hal itu disampaikan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda (Laksda) TNI Nazali Lempo dalam konferensi pers bersama Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, di Puspomal, Jakarta, Jumat (18/06/2021).
Nazali pengatakan, untuk proses hukum saat ini ditangani Puspomal, untuk selanjutnya dilimpahkan ke Pengadilan Militer.
"Untuk proses hukumannya, nanti kita menunggu keputusan sidang di pengadilan (militer).
Tapi pasalnya udah kita terapkan, yaitu penganiayaan berat sampai menghilangkan nyawa orang lain," kata Nazali, seperti dikutip dari KompasTV, Jumat.
"Ancamannya maksimal 10 tahun (penjara).
Karena ancamannya sampai 10 tahun, biasanya prajurit tersebut dipecat dari TNI Angkatan Laut," lanjut Nazali.
Dalam kesempatan tersebut, Nazali membantah pernyataan yang menyebut bahwa sebelumnya telah terjadi penculikan terhadap para korban.
"Sebenarnya itu bukan penculikan.
Karena berawal dia mempunyai pacar ya.
Orangtuanya minta bantu.
Karena anggota kita sering ke sana terkait mobil yang hilang.