Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

SOSOK Ebrahim Raisi, Ulama Garis Keras yang Jadi Presiden Baru Iran, Anak Didik Pemimpin Tertinggi

Hingga Sabtu siang (19/6/2021), ulama ultrakonservatif Iran, Ebrahim Raisi meraih 62 persen suara pemilih. Ia meraup 17,8 juta suara dari 28,6 juta

(Tasnim News Agency/Wikipedia)
Ebrahim Raisi, tokoh konservatif Iran tampil di kampanye kepresidenan 2017. Raisi gagal mengalahkan Hassan Rouhani, yang akhirnya tepriulih sebagai Presiden ke-7 Republik Islam Iran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini profil Ebrahim Raisi, presiden baru Iran yang baru terpilih hari Ini.

Hingga Sabtu siang (19/6/2021), ulama ultrakonservatif Iran, Ebrahim Raisi meraih 62 persen suara pemilih.

Ia meraup 17,8 juta suara dari 28,6 juta suara sah. 

Alhasil, Iran akhirnya punya pemimpin baru.

12 Tanda Tubuh Terkena Penyakit Diabetes, Muncul Ini di Kulit

Adalah Ebrahim Raisi terpilih jadi Presiden Iran

Ketua Mahkamah Agung Iran itu memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan presiden dengan kemenangan telak hari, Sabtu (19/06/2021).

Anak didik pemimpin tertinggi Iran itu pun naik ke posisi sipil tertinggi Teheran seperti dilansir Associated Press, Sabtu (19/06/2021).

Profil <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ebrahim-raisi' title='Ebrahim Raisi'>Ebrahim Raisi</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/presiden' title='Presiden'>Presiden</a> Baru <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/iran' title='Iran'>Iran</a> yang Baru Terpilih Hari Ini

Pemilihan itu tampaknya mengalami jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam itu.  

Hasil awal menunjukkan Ebrahim Raisi meraih 17,8 juta suara, melesat jauh meninggalkan pesaingnya yang merupakan satu-satunya kandidat moderat dalam pemilu tersebut.

Namun, Raisi mendominasi pemilihan hanya setelah panel di bawah pengawasan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mendiskualifikasi pesaing terkuatnya.

Pencalonan Raisi dan perasaan yang meluas bahwa pemilihan itu lebih berfungsi sebagai penobatan bagi Raisi, memicu sikap apatis di antara para pemilih.

Beberapa, termasuk mantan Presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad, menyerukan boikot.

Jamal Orf, kepala kantor pemilihan Kementerian Dalam Negeri Iran, mengatakan, penghitungan suara sementara menunjukkan, mantan komandan Garda Revolusi Mohsen Rezaei meraih 3,3 juta suara dan utusan kubu moderat Abdolnasser Hemmati meraih 2,4 juta suara.

Kandidat keempat, Amirhossein Ghazizadeh Hashemi, meraih sekitar 1 juta suara, kata Orf.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved