Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel

Benjamin Netanyahu Tak Lagi jadi Perdana Menteri Israel, Pernah Bersekongkol Gulingkan Seorang Raja

Yaitu persekongkolan Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman.

Editor: Rhendi Umar
JOHN THYS / AFP
Benjamin Netanyahu 

Pada Maret 2019, dua bulan sebelum pemerintahan Trump merilis bagian ekonomi dari rencana di Bahrain, berjudul " Perdamaian untuk Kemakmuran ".

Raja Abdullah mengeluarkan salah satu kecaman paling keras dari apa yang disebut rencana perdamaian.

"Saya tidak akan pernah mengubah posisi saya di Yerusalem, terlepas dari apa yang orang lain katakan," kata Abdullah.

"Kami memiliki tugas sejarah terhadap Yerusalem dan tempat-tempat suci. Apakah ada tekanan pada saya dari luar negeri? Ada tekanan pada saya dari luar negeri. Tapi, bagi saya, ini garis merah," kata Abdullah.

Dalam wawancara terpisah, sekitar waktu yang sama, Raja Abdullah bahkan lebih tegas tentang keberatannya.

"Saya, sebagai seorang Hashemite, bagaimana saya bisa mundur atau melepaskan Yerusalem? Mustahil. Orang-orang berbicara tentang 'kesepakatan abad ini', atau tanah air alternatif. Bagaimana? Apakah kita tidak mendapatkan suara?" katanya.

Ignatius mengklaim bahwa Jared Kushner, menantu Trump dan kepala penasihat negosiasi, merangkul Netanyahu dan MBS tetapi semakin bermusuhan dengan raja Yordania.

"Trump percaya bahwa raja adalah penghalang bagi proses perdamaian," kata seorang mantan pejabat senior CIA.

Sementara Trump, Netanyahu, dan MBS tampaknya tidak bekerja untuk menggulingkan raja, tindakan mereka jelas melemahkannya dan mendorong musuh-musuhnya, tulis Ignatius.

Disarankan bahwa Netanyahu beroperasi dengan cara yang nakal, berkolusi dengan MBS dan Kushner untuk melemahkan Raja Abdullah.

Ignatius menulis bahwa perwakilan dinas keamanan Mossad dan Shin Bet secara pribadi menghubungi Raja Abdullah untuk menyangkal peran apa pun dalam dugaan plot tersebut.

Menurut seorang mantan pejabat intelijen AS yang dikutip oleh Ignatius, mengatakan, "Ini bukan kami. Ini datang dari depan kami."

artinya Netanyahu-lah yang menjadi bagian dari plot.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel Ini Telah Tayang di Intisari Grid.Id

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved