Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Begini Respon BIN, Saat Rizieq Shihab Mengaku Bertemu Budi Gunawan di Arab Saudi Tahun 2017

Juru Bicara BIN Wawan H Purwanto memastikan Kepala BIN Budi Gunawan tidak pernah bertemu Rizieq di Arab Saudi pada 2017.

Editor: Rhendi Umar
(TRIBUNNEWS.COM)
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Budi Gunawan dilantik menjadi kepala BIN menggantikan Sutiyoso. 

"Yang kemudian surat tersebut dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan serta ditandatangani juga oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Maruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI," bebernya.

Dia menyebut, salah satu isi kesepakatan itu adalah menghentikan segala kasus yang menjerat dirinya saat itu.

Dedengkot FPI itu juga mengaku sepakat mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

"Di antara isi kesepakatan tersebut adalah setop semua kasus hukum saya dan kawan-kawan, sehingga tidak ada lagi fitnah kriminalisasi."

"Dan sepakat mengedepankan dialog daripada pengerahan massa."

"Serta siap mendukung semua kebijakan pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan konstitusi negara Indonesia," tuturnya.

Tak hanya dengan Budi Gunawan, Rizieq Shihab bahkan mengaku bertemu Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang kala itu masih menjabat Kapolri.

Dengan Tito Karnavian, Rizieq mengaku bertemu dua kali, yakni pada 2018 dan 2019, di sebuah hotel bintang lima dekat Masjidil Haram.

Dalam pertemuan itu, Rizieq Shihab sepakat dan menekankan tiga hal, antara lain menghentikan penodaan agama, setop kebangkitan PKI, dan menghentikan penjualan aset negara kepada asing dan aseng.

Rizieq juga sepakat tidak akan terlibat politik praktis asal terpenuhi tiga syarat itu.

"Dalam dua kali pertemuan tersebut saya menekankan bahwa saya siap tidak terlibat sama sekali dengan urusan politik praktis terkait Pilpres 2019."

"Dengan tiga syarat, setop penodaan agama, setop kebangkitan PKI, setop penjualan aset negara ke asing mau pun asing," paparnya.

Namun, Rizieq Shihab menyebut kesepakatan itu kandas, karena menurutnya ada operasi intelijen hitam berskala besar yang berhasil mempengaruhi Pemerintah Arab Saudi.

Atas dasar itu juga, kata Rizieq, dirinya dicekal di Arab Saudi dan menyebut ada pihak yang bersepakat dengannya, berkhianat.

"Sehingga saya dicekal atau diasingkan dan tidak bisa pulang ke Indonesia."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved