Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Jumat 11 Juni 2021, Matius 25:24-27 : Talenta Untuk Penginjilan
Orang yang demikian, cenderung menyerang dan menyalahi orang lain akibat kemalasan yang berbuah kegagalan bagi dirinya sendiri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Membela diri dengan membenarkan kesalahan dan kemalasan sendiri adalah ciri orang malas.
Orang yang demikian, cenderung menyerang dan menyalahi orang lain akibat kemalasan yang berbuah kegagalan bagi dirinya sendiri. Untuk membenarkan dirinya, dia menyerang dan menyalahkan orang lain. Bahkan tuannya sekalipun.
Sudah jelas salah, masih membenarkan diri dengan menyalahkan orang lain. Demikianlah karakter si pemalas. Kegagalan dan kehancuran adalah teman tipe orang demikian.
Tuhan Yesus mengumpamakan mereka sebagai orang yang menerima talenta, tapi tidak mau mengelola talenta, malah menyembunyikannya.
Si pemalas ini malah menyerang dan menyalahkan tuannya yang tidak benar, meskipun tuduhannya itu tidak benar.
Tapi itu dijadikannya sebagai senjata membela diri atas kemalasan dan kejahatannya itu. Orang demikian pasti menanggung akibatnya.
Dia akan "dimiskinkan" oleh tuannya. Talenta sebagai modal awal diambil tuannya, dia tidak memdapatkan apa-apa. Malah dihukum. Bagiannya diambil oleh tuannya, dan dia tidak mendapatkan tempat bersama si tuan.
Demikian Firman Tuhan hari ini.
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya."
"Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu." (ayat 27 dan 28)
Si penerima satu talenta tidak mengelolah talentanya. Malah menyembunyikan talentanya. Dia menuding tuannya bersalah dan jahat.
Dia pun menanggung akibatnya karena tidak menjalankan atau mengelolah talentanya. Dia akhirnya kehilangan segalanya akibat kemalasannya dan menyembunyikan talentanya. Dia juga dihukum ketika tuannya datang.
Orang Kristen, semuanya dianugerahi talenta yang luar biasa.
Masing-masing kita berbeda. Ada yang besar, ada yang kecil. Ada yang banyak, ada yang sedikit. Ada yang tinggi, ada yang rendah, dll.
Tapi, walaupun tak besar talentamu, kerjakanlah untuk kemuliaan nama Tuhan. Sebab, di balik keragaman talenta itu, ada rencana indah mulia dan luar biasa dari Tuhan untuk kita. Semuanya bertujuan untuk memuliakan Tuhan.
Talenta pemberian Tuhan dimaksudkan agar kita dapat memberitakan Injil Kristus sesuai talenta itu. Kita menginjil atau memberitakan Kristus, sesuai talenta-Nya.
Hari ini, diperingati sebagai Hari PI (Pekabaran Injil) dan Pendidikan Kristen.
Apapun dan bagaimanapun talenta yang kita miliki, pakailah, kelolah dan kerjakanlah dengan baik untuk pekabaran Injil Kristus. Jika kita tidak mengelolah talenta kita, berarti kita tidak hidup memuliakan Tuhan.
Itu artinya kita sama dengan penerima 1 talenta dalam perumpamaan Tuhan Yesus. Jadi, jangan abaikan, simpan dan lalaikan talentamu!
Kerjakanlah untuk kemuliaan nama Tuhan, agar kita tidak ikut "dimiskinkan" dan dihukum ketika Tuan kita yang sesungguhnya datang kembali dalam kemuliaan-Nya, menjemput kita semua.
Sebagai keluarga dan umat Kristen, mari kita bulatkan tekad dan semangat mengerjakan talenta kita masing-masing dengan baik, benar dan bertanggungjawab.
Muliakanlah Allah kita dengan mengerjakan talenta karunia-Nya bagi kita. Kuatkan dan teguhkan iman dan percaya kita dalam mengerjakan dan mengelolah talenta-Nya, agar dari semuanya itu, semakin banyak yang percaya kepada Tuhan Yesus karena menyaksikan cara hidup kita bekerja, beraktifitas dengan baik dan benar.
Itulah penginjilan kita. Jadi, apapun talenta yang kita miliki, sekecil dan sesedikit apapun itu, kerjakanlah untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Kita mengabarkan Injil sesuai talenta yang Tuhan anugerìahkan bagi kita. Jadi, talenta kita untuk kemuliaan Kristus.
Itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Kita akan terhindar dari hukuman yang kekal dan tidak dimiskinan, tapi diberkati-Nya secara luar biasa bersama keluarga. Amin
Doa: Tuhan Yesus, pakailah talenta kami untuk memberitakan Injil dan jauhkan kami dari kemalasan. Amin. (Jacried Maluenseng)