Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Cerita Debt Collector yang Dikejar Warga Usai Tarik Motor, Temannya Tewas Diduga Dianiaya 

Inilah cerita seorang debt colector, yang dikejar warga usai menarik kendaraan yang menunggak selama satu tahun. Namanya Dandi.

ThinkStock via Kompas
Ilustrasi meninggal dunia - Seorang debt collector tewas diduga dianiaya warga usai menarik motor. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah cerita seorang debt colector, yang dikejar warga usai menarik kendaraan yang menunggak selama satu tahun. Namanya Dandi.

Dandi bisa menghindar dari kejaran warga, sedangkan rekan kerjanya tidak.  

Temannya menjadi korban tewas diduga dianiaya warga

Kejadian ini terjadi di Sagalaherang Kabupaten Subang.

ILUSTRASI Debt Collector mencegat sepeda motor konsumen (HO/klinikhutang.com via Tribunnews.com)

Baca juga: Kabut dan Hujan Sepanjang Hari di Daerah Ini, Info BMKG Prakiraan Cuaca Rabu 9 Juni 2021

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok Rabu 9 Juni 2021, Info BMKG Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

Baca juga: Tepat Pukul 12.00 WIB Gempa Bumi Terjadi, Kekuatannya 5.3 SR, Ini Lokasi Titik Pusat Gempa

Seorang debt colector yang meninggal dunia diduga tewas dikeroyok usai menarik kendaraan roda dua milik kreditur warga Ujung Berung Kota Bandung.

Sepeda motor tersebut diduga telat setoran selama satu tahun.

Saat diambil, sepeda motor tersebut sedang digunakan di wilayah Jalancagak Kabupaten Subang pada Jumat siang (4/6/2021).

Setelah dicabut sepeda motor tersebut rencananya akan dibawa ke daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat bersama seorang pengendaranya.

Namun belum sampai di daerah Jabong Kabupaten Subang seorang pengendara tersebut minta turun lalu berteriak meminta pertolongan warga mengaku dihipnotis dan dibegal oleh DC tersebut.

Sepeda motor tersebut diduga telat setoran selama satu tahun.

Saat diambil, sepeda motor tersebut sedang digunakan di wilayah Jalancagak Kabupaten Subang pada Jumat siang (4/6/2021).

Setelah dicabut sepeda motor tersebut rencananya akan dibawa ke daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat bersama seorang pengendaranya.

Namun belum baru sampai di daerah Jabong Kabupaten Subang seorang pengendara tersebut minta turun lalu berteriak meminta pertolongan warga mengaku dihipnotis dan dibegal oleh DC tersebut.

Dandi rekan DC tersebut menuturkan, mereka dikejar oleh warga Jabong hingga tertangkap di wilayah Sagalaherang, bahkan rekaman CCTV menunjukkan DC tersebut sempat ditabrak.

"Kalau saya yang mengendarai sepeda motor tarikan lari ke kantor Polsek Jalancagak, namun korban lari ke arah Sagalaherang," ujar Dandi ketika dihubungi Tribun, Selasa (8/6/2021).

"Pas sampai di dekat pasar Sagalaherang dia gak bisa bawa motor kenceng, terus sempat jatuh dari motor pas dia bangun langsung ditabrak sama yang ngejar," lanjut Dandi.

Setelah ditabrak, korban (DC) tersebut lalu dibawa oleh warga yang mengejar ke tempat sepi,

"Dia sempah dicekoki minuman, sambil terus dipukuli," imbuhnya.

Setelah dipukuli korban dibawa ke Polsek Sagalaherang,

"Karena saya di Polsek Jalancagak cagak, dia (korban) saya minta diambil dari Polsek Sagalaherang ke Polsek Jalancagak, karena saya ada disini," ujarnya.

Ilustrasi debt collector (tribunnews)

Baca juga: Ingat Teddy Pardiyana? Dulu Rebut Lina Jubaedah dari Sule, Kini Terus Tuntut Harta Warisan Istri

Baca juga: Potret Nora Alexandra Saat dapat Ciuman Rindu dari Sang Suami, Jerinx: Kangen Sama Ini

Baca juga: Aksi Bom Ikan Kian Marak di Bolmut, Ini Penjelasan Dinas Kelautan dan Perikanan

"Dia dibawa ke Puskesmas dari Polsek Jalancagak,

tapi menurut keterangan Puskesmas katanya gak ada luka parah,

karena kami sudah ada upaya damai korban kami bawa ke rumah sakit Pamanukan," kata Dandi.

Namun sesampainya di rumah sakit, pihak rumah sakit tidak menyanggupi penanganan korban.

"Di rumah sakit Pamanukan itu gak sanggup katanya,

saya hubungi keluarga korban terus dibawa ke rumah sakit Siloam Purwakarta," kata dia.

"Korban meninggal itu tak lama setelah sampai di rumah sakit Siloam Purwakarta, pada hari Sabtu," katanya.

Dandi menuturkan, ia bersama korban melakukan penagihan atas perintah kantor Federal International Finance (FIF) Cabang Pamanukan.

"Kita dapat data penagihan itu dari FIF Pamanukan,

karena posisi unit sekarang adanya di Subang meskipun unit itu dari Bandung jadi kita yang narik," pungkasnya.

Cabang FIFGROUPTidak Pernah Memberikan Penugasan Penarikan Sepeda Motor

Perusahaan pembiayaan sepeda motor FIFGROUP memberikan klarifikasi terkait pemberitaan seorang debt collector yang meninggal setelah diamuk massa di daerah Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pemberitaan itu dimuat pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 8-9 Juni 2021 dengan topik : Seorang Debt Collector Tewas Diamuk Massa Saat Melakukan Penarikan Unit.

Berikut hak jawab atas pemberitaan yang dimuat pada media Tribunjabar.id, grup dari Tribunnews.com :

1. Atas tewasnya debt collector dengan inisial DC seperti yang disebutkan pada sejumlah pemberitaan di media Tribun Network pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 8 dan 9 Juni 2021 dengan topik : Seorang Debt Collector Tewas Diamuk Massa Saat Melakukan Penarikan Unit, FIFGROUP menyampaikan turut berduka cita dan menyampaikan bela sungkawa khususnya kepada keluarga yang ditinggalkan.

2. Berita ini dimuat tanpa adanya konfirmasi sebelumnya kepada pihak kami baik karyawan maupun manajemen Cabang FIFGROUP Pamanukan, sehingga reputasi perusahaan kami dirugikan atas adanya pemberitaan tersebut.

3. Adapun, terkait dengan pemberitaan yang menyatakan bahwa penarikan unit atau penagihan dilakukan berdasarkan perintah atau penugasan dari Cabang FIFGROUP Pamanukan itu tidak benar.

Cabang FIFGROUP Pamanukan telah melakukan investigasi -terhadap kontrak tersebut dan tidak mendapati adanya perintah penugasan penarikan unit atas kontrak tersebut baik berupa Surat Tugas ataupun Surat Kuasa kepada karyawan maupun mitra yang bekerja sama dengan Cabang FIFGROUP Pamanukan.

4. Bersamaan dengan ini, Kepala Cabang FIFGROUP Pamanukan, Ruben Adrianus, menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya pelanggan FIFGROUP, untuk selalu waspada serta memastikan kebenaran identitas dan Surat Tugas atau Surat Kuasa terhadap siapapun yang ingin melakukan penarikan unit dengan mengatasnamakan FIFGROUP.

Cabang FIFGROUP Pamanukan selalu menjalankan prosedur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Selain itu, Ruben juga menyampaikan kepada seluruh pelanggan FIFGROUP untuk melakukan kewajibannya sesuai dengan yang ada di dalam perjanjian yang telah disepakati. Apabila terdapat kendala dalam melakukan kewajibannya segera berkoordinasi kepada pihak cabang untuk mendapatkan jalan terbaik bagi kedua belah pihak.

Demikian hak jawab ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Catatan Redaksi: Berita telah diperbarui pada Kamis 17 Juni 2021 dengan memasukkan hak jawab pihak FIF. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih.

Berita Heboh Lainnya

Artikel ini telah tayang di:

TribunJabar.id dengan judul Debt Collector Tewas usai Tarik Motor Warga Ujung Berung, Dikeroyok Warga di Pasar Sagalaherang,

https://jabar.tribunnews.com/2021/06/08/debt-collector-tewas-usai-tarik-motor-warga-ujung-berung-dikeroyok-warga-di-pasar-sagalaherang?page=all

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved