Kesehatan
Info Kesehatan Gigi dan Mulut, Obat Kumur Tidak Digunakan dalam Waktu Panjang
Simak info penting berikut ini. Mengenai kesehatan gigi dan mulut. Ada penjelasan dokter spesialis mengenai bagaimana sebenarnya penggunaan obat kumur
TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak info penting berikut ini. Mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Ada penjelasan dokter spesialis mengenai bagaimana sebenarnya penggunaan obat kumur.
Jangan sampai salah menggunakan obat kumur.
Disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, Sarah Mersil.
Ilustras Obat kumur (Grid.ID)
Dia menjelaskan manfaat obat kumur untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Dalam program Ayo Sehat Kompas TV drg Sarah membenarkan obat kumur bisa membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut.
"Obat kumur itu bersifat membantu ya," katanya dikutip TribunHealth.com.
"Membantu untuk mungkin ada keluhan di dalam mulut, mungkin ada keluhan entah sariawan, bau mulut."
Kendati bisa dimanfaatkan, obat kumur tak selalu menjadi solusi masalah kesehatan rongga mulut.
"Tidak selalu ada masalah bau mulut pakai obat kumur, langsung selesai masalah, tidak," tandasnya.
Dengan demikian, dia menegaskan sekali lagi obat kumur hanya bersifat membantu namun tidak sepenuhnya menyembuhkan.
Lalu bagaimana aturan penggunaan obat kumur?
Ilustrasi obat kumur Ini cara menggunakan obat kumur. (SHUTTERSTOCK)
drg Sarah menjelaskan obat ini biasanya dipakai dua kali dalam sehari.
Pertama bisa dilakukan pada pagi hari setelah sikat gigi.
Waktu kedua dilakukan pada malam hari sebelum tidur.
Untuk dosisnya, drg Sarah menyebut ada bermacam-macam.
"Ada beberapa produk yang 10-20 ml. Tapi rata-rata 10 sampai 15 ml."
"Itu dikumur selama 1 sampai tiga menit, lalu dibuang," tandasnya.
Lalu, setengah jam setelahnya obat kumur tidak boleh dibilas dengan air.
Hal itu untuk memastikan obat bekerja melakukan fungsinya.
Selama waktu tersebut, juga tidak diperkenankan makan terlebih dulu.
Selain itu, mouthwash tidak digunakan dalam waktu panjang.
drg Sarah mengatakan biasanya hanya digunakan dalam waktu satu sampai dua minggu, bergantung pada indikasi.
"Tidak selalu untuk pemakaian harian," tandasnya.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)
Simak info dari dokter mengenai cara memutihkan gigi.
Bukan dengan cara menyikat gigi.
Dokter menyebut bahwa menyikat gigi tidak dapat memutihkan gigi.
Sudah banyak yang mungkin menganggap menyikat gigi bisa memutihkan gigi.
Anggapan tersebut ditepis oleh Dokter Gigi Irfan Dammar SpPros{K}.
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, Irfan menjelaskan, bahwa menyikat gigi tidak bisa memutihkan gigi.
"Jangan berharap menyikat gigi, dapat memutihkan gigi," terangnya.
Pasalnya, kata Irfan, menyikat gigi hanya berfungsi untuk membersihkan sisa makanan yang ada pada gigi.
Ia menegaskan, teknik pemutihan gigi hanya bisa dilakukan melalui metode bleaching atau veneer.
"Metode memutihkan gigi hanya dengan teknik bleaching atau pelapisan veneer."
"Jadi ini yang perlu diberikan pemahaman," imbuhnya.
Fakta Pasta Gigi untuk Memutihkan Gigi
Marak iklan produk pasta gigi yang mampu memutihkan warna gigi.
Pasta gigi pemutih tersebut diklaim mampu merubah warna gigi menjadi putih.
Padahal Irfan menerangkan, pasta gigi tidak dapat merubah warna gigi menjadi putih.
Pasalnya pasta gigi hanya dapat berfungsi membersihkan gigi.
"Meski ada salah satu zat yang memutihkan gigi, tetapi fungsinya (fungsi utama) hanya untuk membersihkan gigi," ujar Irfan.
Penjelasan drg Irfan Dammar SpPros{K} ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur. 16 Desember 2020.
Menyikat Gigi dengan Baik dan Benar Dapat Mencegah Terjadinya Gigi Sensitif
Kondisi munculnya rasa ngilu dan nyeri pada gigi disebut dengan gigi sensitif.
Sensasi dari kondisi tersebut adalah respon terhadap makanan atau minuman yang dingin.
Seseorang yang mengalami gigi sensitif pasti merasakan ngilu dan nyeri pada akar gigi.
Pencegahan agar tidak mengalami gigi sensitif yaitu menyikat gigi dengan benar.
Kebanyakan orangtua tidak tau caa menyikat gigi dengan benar, sehingga caranya menyikat gigi asal-asalan.
Dalam menyikat gigi, bukan hanya sensasi tapi bersih atau tidaknya permukaan gigi kita.
Akan lebih baik didalam pendidikan, sikat gigi merupakan bahan edukasi untuk kesehatan.
Karena dari situlah koita bisa menjaga agar gigi kita tetap sehat dan kuat hingga usia lanjut.
Apabila gigi kita sudah sensitif maka gigi akan sangat responsif terhadap makanan dan minuman yang bersifat meningkatkan sensitifitas.
Hal yang harus dihindari oleh penderita gigi sensitif adalah soda, merokok, makanan dan minuman yang meningkatkan sensitifitas.
Selain itu juga hindari rasa asam, dan juga manis.
Merokok bagi penderita gigi sensitif dapat menyebabkan rusaknya kapiler atau vaskularisasi peredaran darah pada gusi.
Sehingga gusi akan mengalami penyusutan dan terjadilah gigi sensitif.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Palu Official, bersama dengan Drg. Sri Pamungkas Sigit. Selasa (5/1/2021)
Apa Itu Impaksi Gigi?
Impaksi pada gigi merupakan kondisi gigi terpendam atau terjebak didalam gusi.
Umumnya, impaksi gigi terjadi pada orang dewasa.
Akibat dari impaksi gigi membuat seseorang rentan mengalami kerusakan pada gigi dan penyakit gusi.
Impaksi gigi adalah gigi yang tumbuhnya sebagian, atau gigi yang bererupsi hanya sebagian.
Terbanyak kasus pada gigi geraham ketiga, gigi taring, dan gigi premolar kedua.
Penyebab impaksi adalah dimensi rahang yang tidak mencukupi untuk tumbuhnya gigi yang normal.
Terkadang tidak merasakan sakitnya saat impaksi secara langsung, karebna dampak sakitnya termasuk jangka panjang.
Misalnya saat gigi tumbuh sebagian.
Yang sering terjadi adalah bukan nyeri atau sakit tetapi serting food impaction atau penumpukan sisa makanan, sakit pada gusi, paling sering adalah sakit pada jaringan lunak disekitar gigi.
Saat gigi tumbuh sebagian dan tidak terasa sakit maka diperkirakan tidak bisa tumbuh normal.
Secara radilogi maupun pemeriksaan klinis, hasil prognosanya buruk karena tidak bisa tumbuh sebaiknya dilakukan pengambilan.
Resiko yang paling sering dijumpai seperti abses, periodontitis, nyeri.
Pada kasus tertentu dimana ujung akar berhimpitan dengan saraf yang berada dibawanya akan menyebabkan nyeri yang hilang timbul.
Jika gigi tersebut mendesak gigi geraham kedua, maka gigi geraham kedua akan ikut rusak bahkan kedua gigi rusak bersamaan.
Gigi yang mengalami impaksi adalah gigi taring dan gigi premolar kedua sering tidak tumbuh atau tertanam.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Palu Official bersama dengan Drg. Nugroho S., Sp.BM., C.Med., CHCM., FICS. Selasa (12/1/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Dokter Sebut Obat Kumur Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mulut, tapi Bukan untuk Digunakan Tiap Hari,