Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Jokowi Ingin KKB Papua Kembali ke NKRI, Utamakan Komunikasi Meski Sudah Dikepung Pasukan Elite

TNI dan Polri pun sudah mengidentifikasi 9 kelompok KKB itu dan mengunci pergerakan kelompok yang kini diberi label teroris oleh pemerintah

Editor: Finneke Wolajan
Youtube/Facebook TPNPB
KKB Papua 

Maka itulah, Argo mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan kepala daerah di empat wilayah yang masih rawan tersebut.

Hal itu untuk mendengarkan aspirasi dari KKB Papua.

"Kemarin sudah kita kumpulkan, kita ajak dialog." kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Menurut Argo dialog lebih dulu dilakukan dengan pemerintah setempat.

"Ada bapak bupati, para bupati yang kira-kira rawan terhadap KKB," ujarnya.

"Bupati ini kita ajak, kita ajak dialog, kita tanya apakah permasalahan yang ada di sana. Apa yang dimau oleh masyarakat itu apa, terutama KKB," jelasnya.

Sebab, menurut Argo, hasil dialog ini, akan langsung sampaikan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan dicarikan solusi terbaik dalam penyelesaikan aksi-aksi teroris di Papua.

"Intinya bahwa para bupati itu kita ajak, kita dialog kita ajak ngomong untuk menyelesaikan masalah.

Jadi siapa tahu nanti dari kelompok yang ada di Papua sana bisa turun dan dia bergabung membangun Papua lebih baik," pungkasnya

Satgas Nemangkawi Terus Pantau Pergerakan KKB

Sementara itu, Satgas Nemangkawi terus melakukan pantuan terhadap aksi-aksi KKB Papua, tak hanya pergerakan mereka di hutan dan penggunungan Papua, tetapi pergerakan di sosial media dan terutama pihak-pihak yang snegaja menebas teror dan membuat resah.

"Menjaga NKRI menjadi harga mati. Kami terus memburu mereka (KKB) dengan segala resiko yang ada. Penegakan hukum di atas segala-galanya.

Papua harus hidup damai, sejahtera dan keluar dari ancaman serta teror yang terus menerus menakuti masyarakat di Papua," kata Kepala Operasi Nemangkawi Brigjen Pol, Roycke Harry Langie.

Menurut Rocky, KKB menyebarkan informasi palsu untuk melakukan provokasi supaya masyarakat di Papua tidak menerima kehadiran TNI dan Polri.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved