Warga Hanyut di Sungai
Keluarga Sebut Nurdin Paputungan Sering Kunjungi Sanak Saudaranya Dengan Jalan Kaki
Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Batara Indra mengatakan tak ada tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado -- Nurdin Paputungan (65) warga Desa Totabuan yang ditemukan tewas di sungai, punya kebiasaan mengunjungi saudaranya dengan jalan kaki.
Hal tersebut dikatakan oleh sang anak yakni Arafat Paputungan ketika dihubungi Tribun Manado, Kamis (3/6/2021).
Menurutnya jika sang ayah sering berkunjung ke rumahnya dengan jalan kaki.
"Papa memang sering jalan kaki ke rumah kami," kata dia.
Dirinya mengaku tak tahu jika sang ayah ditemukan tewas di sungai.
"Saya baru di telepon sekitar pukul 06.00 Wita," aku dia.
Usai menerima kabar tersebut, ia pun langsung bergegas ke rumah kakaknya.
Arafat juga meminta maaf bila sang ayah mempunyai salah kepada masyarakat di desanya.
"Mohon doakan ayah saya, agar bisa diterima disisi Allah SWT," tegasnya.
Terseret Arus Sungai
Polisi akhirnya membeberkan alasan kematian dari Nurdin Paputungan, warga Desa Totabuan, Kabupaten Bоlmоng, Sulawesi Utara.
Kepada Tribun Manado, Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Batara Indra mengatakan tak ada tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban.
"Sudah kami periksa tubuhnya dari luar, dan tak ada tanda kekerasan," tegasnya.
Ia menambahkan jika saat ini pihak keluarga tak mau melakukan otopsi terhadap jenazah korban.
Oleh karena itu, pihak Polres Bolmong langsung menyerahkan jenazah tersebut kepada keluarganya.