Kadis Sosial Sulut Rinny Tamuntuan Sebut Pentingnya Informasi Mitigasi Bencana

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua kelurahan yang ada di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dibentuk jadi Kampung Siaga Bencana oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia, Kamis (3/6/2021).

Pembentukan kampung Siaga Bencana di Kelurahan Girian Weru I Kecamatan Girian dan Kelurahan Manembo-Nembo Kecamatan Matuari, sudah di bentuk dalam pembukaan oleh dr Rinny Tamuntuan selaku kepala Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Kepada wartawan, dr Rinny Tamuntuan menyampaikan berterima kasih kepada Kementrian sosial RI, dimana Kota Bitung menjadi sasaran untuk pembentukan kampung siaga bencana yang ada di dua lokasi yakni Kecamatan Matuari dan Girian.

"Pembentukan kampung siaga bencana (KSB) ini, sudah bisa dilaksanakan untuk pencanangan siaga bencana. Karena syaratnya itu lebih dari satu KSB bisa diberikan pencanangan kawasan siaga bencana, dan juga Kelurahan Girian Bawah pada tahun 2015 sudah dilakanakan kampung siaga bencana," tutur Rinny Tamuntuan.

Baca juga: Ada Pejabat Tomohon Diduga Abaikan Prokes, Pengamat Epidemiologi: Ini Bukan Contoh yang Baik

Lanjut Rinny Tamuntuan, dengan bertambahnya dua KSB di Kota Bitung secara keseluruhan sudah menjadi tiga KSB dan bersyukur Kota Bitung satu-satu KSB di Sulut khususnya pulau Sulawesi pertama menjadi KSB.

Pihaknya tak putus-putusnya berterima kasih kepada Kementrian Sosial yang dipimpin Tri Rismaharini, yang begitu perhatian untuk Sulut khususnya Kota Bitung.

Pembentukan Kampung Tangguh di Kota Bitung, dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan mulai Kamis - Sabatu (3-5/6/2021).

Dimulai dengan pembukaan kampung siaga bencana, secara daring dan luring. Melibatkan Tim dari Kementrian, Tagana Kota Bitung dan Provinsi Sulut serta masyarakat di Kelurahan Girian Weru I dan Manembo-Nembo, Jumat besok berlanjut dengan kegiatan pelatihan dan terjun langsung ke masyarakat.

Bentuk pelatihan, di antaranya mitigasi  dilatih ke masyarakat agar mereka mampu ketika terjadi bencana dimanapun mereka berada masyarakat tau keadaan darurat seperti apa dan minimal hal supervisial.

"Waktu singkat diharapkan masyarakat bisa mengetahui yang dilakukan ketika terjadi bencana dan kedaan darurat seperti apa," tambahnya.

Baca juga: DAFTAR Formasi CPNS Kejaksaan RI 2021, Terima Mulai Lulusan SMA Sederajat

Jumat (4/6) masih berlanjut dengan pelatihan-pelatihan, kepada masyarakat terkait dengan menghadapi bencana di Dua kelurahan kampung siaga bencana.

Puncak dari kegiatan ini berlangsung di hari Sabtu (5/6) ada Apel siaga bencana dan simulasi,mereka yang telah di latih bersama tim Tagana akan melakukan simulasi yang diawali dengan Apel dipimpin Irup Wali kota Bitung Maurits Mantiri.

Rinny Tamuntuan menjelaskan, terkait dengan seberapa penting pengetahuan dan informasi terkait mitigasi bencana khususnya mereka di tempat rawan bencana sangat penting.

Apalagi di kota Bitung, sejumlah wilayah rawan terjadi bencan alam seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliaung, air pasang dan kemungkinan Tsunami.

"Tanah di Bitung labil dan terletak di garis pantai," tandasnya.(crz)

Tentang Bitung

Kota Bitung adalah salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara.

Jarak dari Manado ke Manado Ibukota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.

Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.

Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Dua Saudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh.

Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km² dan sebaran penduduk 730 jiwa/km²

Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar.

Baca juga: Warga Kritisi Pejabat di Tomohon Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: DAFTAR, Harga HP Xiaomi Awal Bulan Juni 2021, Mulai dari Redmi, Mi hingga Poco

YOUTUBE TRIBUN MANADO: