KKb di Papua
KKB Ini Bertanggungjawab Terhadap Kematian Briptu Mario Sanoy Kepala Kapolsubsektor Oksamol
Lanjut Sebby, Panglima Komando Lamek Taplo menyerang Polsek Warasmol pada Jumat (28/5/2021) sekitar 05.15 WIT.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Kejadian pembunuhan terhadap Briptu Mario Sanoy Kepala Kapolsubsektor Oksamol akhirnya terungkap dalangnya.
Nama dalang dan pelaku pembunuhan diungkap oleh Sebby Sambom Juru Bicara TPNPB-OPM.
Mereka pun bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya bertanggung jawab
atas penembakan di Polsubsektor Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Baca juga: Dikirim Tumpas KKB Papua, Ketangguhan Pasukan Macan Kumbang Bukan Kaleng-kaleng, Pernah Tangani GAM

Lanjut Sebby, Panglima Komando Lamek Taplo menyerang Polsek Warasmol pada Jumat (28/5/2021) sekitar 05.15 WIT.
Akibat penyerangan tersebut, Kepala Kapolsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur.
Tak hanya itu, diketahui tiga senjata api yang ada di lokasi sudah raib.
Sebby menuturkan mereka merupakan dalang dari penembakan dan perampasan senjata tersebut.
Baca juga: Pasukan Khusus Telah Tiba di Papua, Siap Hadapi KKB di Papua, Punya Kemampuan 15 Prajurit Biasa
Jenazah Briptu Mario Sanoy tiba di RS. Bhayangkara Jayapura, Papua, Sabtu (29/5/2021).((KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)
"Telah dilaporkan langsung oleh Panglima Komando Daerah Pertahanan 15 Ngalum Kupel Brigadir General Lamek Taplo
bahwa mereka telah berhasil tembak mati Kapolsek Warasmol
dan berhasil rampas dua pucuk senjata Api Laras Panjang Standard serta satu pistol," kata Sebby yang dikutip dari media sosial Facebook TPNPB-OPM, Minggu (30/5/2021).
Fakta Penyerangan Polsubsektor Oksamol
Melalui informasi yang di himpun Tribun-Papua.com, sebelum Briptu Mario Sanoy ditemukan tewas, warga sempat melihat enam OTK di lokasi.
Sekitar pukul 01.30 WIT, keempat orang tersebut sempat mendatangi Pospol Oksamal.
Baca juga: KKB di Papua Bikin Warga Puncak Trauma, Kerap Lakukan Intimidasi, Tapi Kini Sudah Bebas

Selang berapa lama, korban ditemukan masyarakat dalam kondisi berlumuran darah di dalam Pospol tersebut.
Berjaga Seorang Diri
Saat penyerangan kantor polisi Oksamol terjadi, Briptu Mario sedang berjaga seorang sendiri.
Polsubsektor Oksamol sebenarnya terdapat empat personel.
Akan tetapi, saat kejadian, ketiga rekan Briptu Mario tak berada di tempat.
Dikutip dari Kompas.com, Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut dua anggota Briptu Mario tengah berada di Oksibil
untuk belanja logistik dan satu personel lainnya sedang izin sakit ke Jayapura.
Pelaku Bawa Kabur Senjata dan Amunisi
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri pelaku penyerangan yang menewaskan Briptu Mario Sanoy juga membawa kabur tiga senjata api.
"Ada tiga pucuk senjata yang dibawa kabur oleh pelaku," ujar Fakhiri kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (29/5/2021).
Tiga senjata api tersebut terdiri dari dua pucuk SS1 V2 dan satu revolver.
Selain tiga senpi, sesuai data yang dihimpun Tribun-Papua.com, para pelaku juga membawa kabur 4 buah magazen,
75 butir amunisi kaliber 5.56 mm dan 15 butir amunisi 38 mm.
Dievakuasi Gunakan Helikopter TNI
Fakhiri menyebut jenazah Briptu Mario Sanoy dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD, Sabtu.
Menurutnya evakuasi hanya bisa menggunakan helikopter.
"Jalan darat tidak ada. Saya komunikasi dengan Pangdam Cenderawasih, menggunakan helikopter TNI mengevakuasi korban," ucapnya.
Usai dievakuasi, jenazah korban dibawa ke Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Dari TKP dibawa ke Oksibil, kemudian ke RS Bhayangkara Jayapura," cetusnya.
Belum Bisa Pastikan Pelaku
Fakhiri menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku dalam penyerangan tersebut.
"Belum tau dari kelompok mana. Apakah KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau murni kasus pembunuhan biasa. Tunggu hasil olah TKP," ucap Fakhiri kepada Tribun-Papua.com.
Lebih lanjut, Fakhiri menegaskan pihaknya akan mengejar pelaku.
"Kita akan mencari pelaku yang telah melakukan kekerasan terhadap anggota kami," imbuhnya.
Evaluasi Penempatan Personel di Daerah Terpencil
Pascainsiden tersebut, Polda Papua akan mengevaluasi penempatan personelnya di daerah terpencil.
Fakhiri menjelaskan evaluasi tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan anggota yang bertugas.
"Ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk menempatkan anggota nantinya," ucap Fakhiri.
Ia juga telah memerintahkan para Kapolres untuk mengecek personel di pos-pos di daerah terpencil.
"Kalau perkuatan personel di Polsubsektor hanya satu atau dua orang mending tarik dan tutup, karena berisiko," usal Fakhiri.
Berita lainnya terkait penyerangan polisi di Oksamal.
(Tribun-Medan.com)(Tribun-Papua.com/Safwan Ashari Raharusun/Ridwan Abubakar/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul OPM Akui KKB Lamek Taplo Jadi Dalang Penembakan Briptu Mario Sanoy dan Perampasan 3 Senjata Api