Kabar Heboh
Guru TK Ini Terancam Buta, Disiram Air Keras Karena Menolak Cinta Seorang Pria yang Menyukainya
Diduga pelaku nekat melakukan aksi penyiraman air keras tersebut lantaran cintanya ditolak oleh korban.
Warga sekitar lalu membawa korban ke rumah sakit terdejat untuk menjalani perawatan.
Tak terima dengan perbuatan tersangka yang juga rekan seprofesinya itu ke Polrestabes Palembang.
Polisi lalu meringkus Apriyandi di tempat persembunyiannya tanpa perlawanan.
"Pelaku sudah ditangkap hari ini, sekarang kita proses," ujar Kasubag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene.
Sementara itu, pelaku mengaku kesal dengan perkataan korban saat ada penumpang yang batal naik ke angkotnya.
"Saya kesal dia bilang begitu, ketika lagi nongkrong ada korban langsung saya siram," ungkapnya.
Dari keterangan yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (23/9/2020) di kawasan Jalan Keramasan, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.
Menurut korban, saat itu ada seorang penumpang hendak menumpang mobil angkot yang dikemudikan tersangka, Apriyandi.
Lalu, perempuan tersebut diduga membatalkan niatnya dan masuk ke angkot milik korban.
Saat itu korban mengatakan jika penumpang tersebut tak ingin naik angkota tersangka.
"Karena perkataan itu pelaku ini ternyata dendam dengan saya. Ketika lagi nongkrong tiba-tiba saya langsung disiram air keras," kata Andriansyah saat berada di Polrestabes Palembang, Kamis (15/10/2020).
Sementara itu, atas perbuatannya, Apriyandi dijerat pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.
Penyiraman air keras di Yogyakarta
Peristiwa penyiraman air keras juga pernah terjadi di Yogyakarta.
Tiga pesepeda yang sedang gowes di Sleman, Yogyakarta disiram air keras pada Kamis (29/10/2020) pagi.
Pelaku diduga mengendarai sepeda motor saat melakukan aksinya.
Tiga penggowes tersebut diduga menjadi korban penyiraman air keras oleh orang yang tak dikenal saat sedang bersepeda, Kamis (29/10/2020) pagi.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Della, salah satu korban penyiraman air keras mengatakan, peristiwa yang dialaminya dan rekannya terjadi secara tidak bersamaan.
"Kalau saya jam 06.00 pagi pas, korban lainnya setahu aku jam 06.17 WIB dan 06.40 WIB," kata Della, Jumat (30/10/2020).
Diceritakan Della, kejadian yang dialaminya berawal saat ia sedang gowes sendirian, sementara teman-temannya menyusul.
"Waktu itu sedang gowes sendiri karena suami suruh jalan dulu. Mereka teman-teman berangkat nyusul," ujarnya.
Namun, saat tiba di lokasi kejadian, ia merasa seperti ada yang menyiram cairan ke tubuhnya.
"Pas lagi jalan santai di lampu merah setelah Hyatt itu tiba-tiba kayak ada yang siram cairan. Terus terasa panas banget di kulit," ungkapnya.
Beruntung, setelah kejadian itu. Cairan yang diduga air keras itu tidak sampai melukai kulitnya.
"Alhamdulillah kulit saya aman. Saya ngeh-nya juga celana saya rusak pas sudah sampai rumah," ungkapnya.
Della menduga, pelaku penyiraman air keras kepada dirinya dilakukan oleh pengendara sepeda motor yang ada di sampingnya.
"Aku enggak ngeh kalau ada motor lewat di samping itu yang nyiram, karena motor yang lewat di samping itu jalanya juga santai," ujarnya.
Namun, sambung Della, ia juga tak melihat jelas sepeda motor apa yang digunakan oleh terduga pelaku. Bahkan, penguna sepeda motor itu satu orang atau berboncengan.
"Aku enggak ngeh dia boncengan atau enggak dan pakai motor apa, yang tahu teman saya korban satunya," tegasnya.
Della mengaku baru pertama kali ini mengalami peristiwa tersebut.
Ia pun berharap, pelaku bisa segera ditangkap karena membahayakan para pesepeda.
"Kemarin teman juga sudah membuat laporan, semoga segera tertangkap karena takutnya membahayakan pegowes kalau ada seperti itu. Semoga Jalan Palagan ada CCTV untuk pantau kondisi jalananya," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah mengatakan, pihaknya akan mencari pelaku yang diduga menyiraman pesepeda dengan air keras.
"Kita akan cari pelakunya dengan petunjuk yang ada di lapangan, sambil menunggu komunikasi dengan korban," tegasnya.
Terkait dengan laporan korban, Deni mengaku belum menerima lapornnya.
"Terkait laporannya belum kita terima di polres, kalau di polsek saya belum monitor," ungkapnya. (Ed Pramadi)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul BREAKING NEWS: Wajah Rusak dan Mata Buta, Guru di OKU Timur Ini Disiram Air Keras oleh Seorang Pria
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Seorang Guru Perempuan di OKU Timur Disiram Cuka Para, Wajah dan Matanya Buta
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menolak Cinta Pria yang Menyukainya, Guru TK Disiram Air Keras, Korban Terancam Buta