Gempa Bumi
Gempa Terkini Rabu 2 Juni 2021, Info BMKG Lokasi Pusat Gempa dan Magnitudo
Gempa Bumi Rabu 2 Juni 2021 di wilayah Jawa Timur. Info BMKG magnitudo dan lokasi pusat gempa.
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi terkini hari ini Rabu 2 Juni 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Yogyakarta melaporkan adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Jawa Timur.
Guncangan gempa terjadi pagi tadi pukul 05.59 WIB dengan magnitudo 3.4 SR.
Titik pusat gempa berada di laut 108 Barat Daya Lumajang, Jawa Timur.

Kedalaman gempa 14 Km dari permukaan laut.
Lokasi koordinat gempa 9.058 LS,110.67455 BT.
"Info Gempa Mag:3.4 SR, 02-Jun-21 05:59:04 WIB, Lok:9.285 LS,112.92139 BT (132 km BaratDaya LUMAJANG-JATIM), Kedlmn:100 Km ::BMKG-PGR VII" tulis akun Twitter @bmkgjogja.
Info terkait ada tidaknya potensi tsunami dan gempa susulan belum dirilis.
Waspada prediksi potensi gempa bumi dahsyat disertai tsunami di Jawa Timur
Info Sains Geografi gempa bumi disertai gelombang tsunami dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ).
BMKG melakukan pemodelan matematika untuk mengukur potensi gempa terkuat
dan tinggi maksimum tsunami yang bisa menyapu Jawa Timur.
Data zona seismik gap hingga sejarah gempa Jawa Timur.
Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9
dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter.
"Dari sejarah dan data-data yang terekam hingga saat ini,
akhirnya kami menyusun pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," ungkap Dwikorita dalam Webinar bertajuk Kajian
dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, Jumat (28/5/2021).
"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur,
potensi tsunami seluruh pesisir tinggi maksimum adalah 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek.

Dan waktu tiba tercepat, datangnya tsunami paling cepat, 20-24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh Dwikorita.
Zona seismik gap
Dari gambar peta distribusi gempa bumi yang dirasakan di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya pada periode 2008-2020,
dari sekian ratus kejadian gempa sejak tahun 2008 hingga 2020 - ditandai dengan titik merah dan kuning -,
tampak ada zona-zona yang "kosong" tidak ada kejadian gempa.
"Zona-zona yang kosong ini, merupakan zona seismik gap," kata Dwikorita.
Dia menjelaskan, zona seismik gap di daerah selatan Jawa Timur patut diwaspadai.
Sebab, zona ini seharusnya relatif aktif melakukan guncangan, tapi jarang terjadi.
"Karena zona itu belum melepaskan energi sebagai gempa, energi masih tersimpan di sana.
Artinya baru siap-siap akan melepaskan energi," jelas Dwikorita.
Nah, hal ini nantinya dapat memicu terjadinya gempa signifikan karena energi gempa cukup lama tersimpan
dan terakumulasi dalam waktu cukup lama.
"Inilah yang kami jadikan skenario untuk memprediksi kemungkinan terjadinya tsunami,
berapa ketinggian gelombang, kapan waktu datangnya,
dan jarak masuknya berapa," ungkap Dwikorita.
"Sehingga kami melakukan pemetaan bahaya tsunami juga," imbuh dia.
Baca juga: Info Gempa Terkini Rabu (02/0721) di Wilayah Prediksi Potensi Tsunami, Ini Magnitudo dan Pusat Gempa
(Tribunmanado.co.id/Kompas.com)