FK PKB PGI
Alvin Ezra Taulu, Mentor 1.000 Starup Terpilih Wakil Ketua FK PKB PGI, Ungkap Kebahagiaan Keluarga
Pemilik nama lengkap Alvin Ezra Taulu, kelahiran Jakarta, 24 Juli 1976, sejak muda adalah aktivis Gereja Kristen Indonesia
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilik nama lengkap Alvin Ezra Taulu, kelahiran Jakarta, 24 Juli 1976, sejak muda adalah aktivis Gereja Kristen Indonesia (GKI), kini dia dipercaya mengisi kursi Wakil Ketua Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (PKB) Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) yang kosong setelah ditinggal Prof Ayub Padangaran, meninggal di Kendari, 2 November 2020.
Alvin tampak serius ketika menjawab pertanyaan Ketua FK PKB PGI Pak Olly Dondokambey, setelah Forum Rapat Koordinasi di Ruang Anggrek, Hotel Luwansa, Manado, Senin (30/5) memilih dirinya sebagai wakil ketua, "Saya bersedia, dengan segenap hati", katanya lantang.

Kesediaan Alvin disambut hangat, aplaus tepuk tangan 15 orang peserta rapat dan Penasehat FK PKB PGI, Dr Ir Roy Octavianus Roring MSi, juga merupakan Bupati Minahasa. Alvin berjanji mengerahkan talenta yang dimiliki demi kemajuan kaum bapak PGI.
"Terima kasih atas amanat pelayanan dan kepercayaan ini. Saya akan bekerja demi kemajuan dan kebaikan kaum bapak," katanya.
Alvin melengkapi komposisi tiga wakil ketua, dua wakil ketua lainnya Pnt Jabes Gaghana, yang juga Bupati Sangihe dari GMIST tepatnya Bidang Organisasi dan Pemerintahan serta Pdt Agus Hetharion dari GPM, Bidang Theologi dan Spiritual.
Baca juga: Selang 5 Tahun, 22 ASN di Kabupaten Bоlmоng Diberhentikan Secara Tidak Terhormat
Baca juga: Masih Ingat Mathieu Flamini? Dulu Disebut Pesepak Bola Tajir, Kekayaannya Kalahkan Ronaldo dan Messi
Alvin sendiri membidangi Ekonomi dan Kewirausahaan.
Setelah menamatkan pendidikan tinggi Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Atma Jaya Jakarta, Alvin merambah dunia kerja. Ia diterima di perusahaan minyak bumi terbesar dunia British Petroleum yang bermarkas di London.
Bagi Alvin bergabung dengan FK PKB PGI sebagai pelayan melebihi sejumlah jabatan dalam organisasi sekuritas keuangan internasional dan nasional yang pernah diemban.
Dari sana karier Alvin melompat bagai deret ukur. Ia kemudian bekerja di badan riset Bank Dunia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Periode tahun 2005-2010, Alvin menjabat manajer program di UNDP (United Nations Development Programme) badan pembangunan dunia PBB bermarkas di New York, Amerika Serikat. UNDP, organisasi multilateral paling besar memberi bantuan teknis dan pembangunan dunia.
Wilayah kerja Alvin yakni Afrika dan Asia, terutama negara-negara miskin dan berkembang. Alvin mengaku bekerja di UNDP banyak tantangan yang harus dilewati. Ketrampilan penguasaan bidang IT dimiliki tak cukup untuk mengatasi persoalan pembangunan di banyak negara.
Alvin mengaku harus trampil berkomunikasi dengan sejumlah pemerintah, terutama negara terkebelakang.
Dari sana Alvin kembali ke Tanah Air, bekerja di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jabatan Alvin yakni Kepala Perizinan dan Pengawasan Financial Technology (Fintech). Posisi ini sangat penting mengawasi lalu lintas serta transaksi keuangan oleh sejumlah lembaga jasa keuangan melalui aplikasi online.
Lembaga jasa keuangan itu bertumbuh bagai jamur di Tanah Air, sehingga membutuhkan kerja ekstra ketat terutama dalam pengawasan. "Saya tujuh tahun setengah bekerja dan mengawasi jasa keuangan, capek," katanya.
Ketrampilan penguasaan teknologi digital dimiliki Alvin menjadikan dirinya sebagai orang "mahal". Alvin ditawari bekerja banyak perusahaan nasional dan internasional bidang jasa keuangan. Ia juga dijuluki mentor 1.000 starup digital di Indonesia.