Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Artis

Abdee Slank Jadi Komisaris Saat Bersamaan Saham PT Telkom Anjlok

Terlebih lagi, dia menambahkan, anjloknya saham TLKM itu juga dipengaruhi pro dan kontra hadirnya Abdee Slank sebagai Komisaris.

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado
Sosok Abdee Slank kin jadi Komisaris Utama Telkom 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ditunjuknya Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom membawa pengaruh besar.

Kini kabarnya saham PT Telkom anjlok.

Ini karena adanya pro kontra.

Ya Abdee Slank jadi perbincangan beberapa hari terakhir karena dirinya yang ditunjuk menjadi komisaris PT Telkom.

Di momen heboh itu, saat bersamaan saham PT Telkom anjlok.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Abdee Slank usai wawancara di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016) sore.
Abdee Slank usai wawancara di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016) sore. (KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG)

Bagi pemain saham, tentu akan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai hal atas investasi mereka.

Pergerakan saham emiten PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM pada penutupan perdagangan Bursa pada Jumat (28/5), anjlok sebesar 3,25 persen ke level Rp 3.270.

Hal itu bersamaan dengan pengumuman penunjukan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi Komisaris Telkom.

Analis Pasar Modal Riska Afriani membenarkan saham TLKM merosot karena perubahan manajemen yang dihelat saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

"Melihat penurunan harga saham, saya melihat ini ada pengaruh dari perombakan manajemen TLKM," katanya, kepada Kompas.com, Minggu (30/5) dilansir dari TribunPekanbaru.com berjudul Gawat, Saham Telkom Anjlok Ketika Abdee Slank Jadi Komisaris, Peran Abdee Disebut Tak Begitu Besar

Padahal, menurut dia, kinerja manajemen yang sebelumnya terbilang cukup baik. Malah, di tengah pandemi covid-19, manajemen sebelumnya masih dapat mempertahankan laba bersihnya.

Sepanjang 2020, Telkom mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 20,8 triliun. Jumlah itu tumbuh double digit sebesar 11,5 persen dibandingkan dengan 2019. Tercatat pula, total pendapatan sebesar Rp 136,46 triliun, tumbuh 0,7 persen dibandingkan dengan 2019.

"Banyak strategi-strategi direksi sebelumnya yang ingin mengembangkan digitalisasi. Ini disambut baik oleh market. Namun karena adanya perubahan manajemen, tentunya akan ada penyesuaian kembali untuk membentuk goals TLKM dalam 5 tahun ke depan," sebut Riska.

Terlebih lagi, dia menambahkan, anjloknya saham TLKM itu juga dipengaruhi pro dan kontra hadirnya Abdee Slank sebagai Komisaris.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved