Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan

6 FAKTA Kecelakaan Maut di Bitung, 1 Sepeda Motor Bonceng 4, Pemerintah Kota Berdukacita

Kabar duka dari Kota Bitung, empat pelajar tewas pada kejadian kecelakaan maut pada dini hari Selasa 1 Juni 2021. Berikut 6 fakta pada kejadian itu.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
Kecelakaan Maut di Bitung Empat Pelajar Tewas Foto Kolase. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka dari Kota Bitung, empat pelajar tewas pada kejadian kecelakaan maut pada dini hari Selasa 1 Juni 2021

Empat pelajar ini tewas usai sepeda motor yang mereka tumpangi bertabrakan dengan truk tronton

Berikut fakta-fakta kejadian kecelakaan maut tersebut. 

Baca juga: Sudah Berlaku Mulai Selasa 1 Juni 2021, Ini Syarat Terbaru Naik Pesawat, Simak 12 Poin Ini

Baca juga: Nama-nama Korban Kecelakaan di Sulut, Sejak Tengah Malam Hingga Dini Hari Selasa 1 Juni 2021

Kecelakaan Maut Dini Hari, Truk Tronton Tabrak Sepeda Motor di Bitung, Empat Pelajar Tewas

Kecelakaan Maut di Bitung Empat Pelajar Tewas (Istimewa)

1. Dua Pelajar Tewas di Lokasi Kejadian

Sepeda motor yang ditumpangi empat orang pejalar SMK Negeri di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), bertabrakan dengan satu unit mobil truk jenis tronton. 

Lokasi kejadian kecelakaan maut di jalan Raya Danowudu - Dua Sudara, Kelurahan Danowudu Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, Selasa (1/6/2021) dini hari.

Dua pelajar dikabarkan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) dan dua lainnya meninggal di rumah sakit.

2. Nama-nama Korban

Kasat Lantas Polres Bitung, AKP Awaludin Puhi SIK mengatakan, kecelakaan melibatkan kendaraan mobil truk tronton dengan nomor polisi DB 8238 CF dikemudikan pria Samuel Runtukahu (56) warga Kelurahan Mapanget Kota Manado.

Sedangkan sepeda motor jenis Suzuki Satria FU warna hitam biru tidak ada tanda nomor kendaraan bermotor, dikendarai laki-laki Reifaldi Porawow (17) warga Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu.

Polisi Melakukan Olah TKP Kecelakaan di Bitung

Polisi Melakukan Olah TKP Kecelakaan di Bitung (Istimewa)

Membonceng tiga orang laki-laki Yonathan Walukow (16), Loveli Supit (16) dan Wahyu Monto (16) ketiga merupakan warga Kelurahan Danowudu Kecamatan Ranowulu kota Bitung.

"Ya, jadi kecelakaan lalu lintas tabrakan depan kontra depan samping kanan mobil truk tronton berwarna hijau yang mengangkut barang," tutur AKP Awaludin Puhi Kasatlantas Polres Bitung saat memberi keterangan kepada wartawan, Selasa (1/6/2021).

3. Kronologi Kejadian, Satu Kendaraan Bonceng 4 Orang

Lanjut Awaludin Puhi, peristwa naas itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, pelajar Wahtu dan Loveli dikabakarkan meninggal dunia di rumah sakit, sementara pelajar Yonathan dan Reifandi meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Selain mengakibatkan empat orang meninggal dunia, akibat peristawa lakalantas itu motor yang ditumpangi empat korban rusak berat di bagian depan dan samping kanan, sementara truk tronton ban depan kanan pecah.

Awaludin menjelaskan, dari hasil olah TKP kronologis lakalantas berdarah ini motor yang ditumpangi empat orang pelajar bergerak dari arah utara (Duasduara) menuju arah selatan (Danowudu), dengan kecepatan tinggi.

Lalu ketika melintas di tikungan jalan, bergerak pula dari arah berlawanan satu unit mobil truk tronton warna hijau yang di kemudikan laki-laki Samuel Runtukahu.

"Dari keterangan yang kami terima, mobil truk tronton melintas agak ke tengah jalan karena kondisi jalan yang kurang lebar, serta dimensi kendaraan yang lebar, sehingga menyebabkan kedua kendaraan ini saling bertabrakan.

Pengendara motor dan tiga penumpang terjatuh di aspal jalan, dua meninggal di tempat dan dua lainnya meninggal di rumah sakit," urainya.

Dalam peristiwa itu Polisi dari Satlantas Polres Bitung mendapat faktor manusia kendaraan motor bergerak dengan kecepatan tinggi dan mobil truk tronton bergerak agak ke tengah jalan melewati marka jalan. 

4. Pemerintah Kota Bitung Berdukacita

Pemerintah Kota Bitung merasa empati dan berdukacita yang mendalam atas jatuhnya korban pada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan satu unit mobil truk tronton warna hijau dengan nomor polisi DB 8238 CF.

Dan satu unit motor Suzuki Satria FU warna hitam biru tanpa tanda nomor kendaraan bermotor.

Empat laki-laki yang masih berstatus pelajar, tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP) dan di rumah sakit.

"Kami Pemerintah Kota Bitung berdukacita, kecelakaan maut ini.

Dengan kejadian, kami pemerintah kota Bitung akan menjadikan sebagai momentum untuk melakukan tindakan tegas kepada pelanggar lalulintas di Kota Bitung," kata Maurits Mantiri dengan nada keras usai mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di ruang rapat lantai IV kantor Wali Kota Bitung, Rabu (1/6/2021).

Aparat bakal menggelar razia dan operasi anak-anak SMP se-kota Bitung yang bawa kendaraan bermotor.

Tindakan disiplin yang dilakukan pemerintah dan aparat jangan dilihat itu adalah tindakan kejahatan.

Apalagi jika penyebab kecelakaan lalu lintas karena pengaruh minuman keras (miras), akan menjadi atensi karena Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana tengah getol-getolnya melarang miras di wilayah Provinsi Sulut.

5. Pelajar SMP Dilarang Bawa Sepeda Motor ke Sekolah

Terkait dengan pelarangan anak SMP membawa kendaraan motor ke Sekolah, langsung disikapi Julius Ondang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Koa Bitung yang akan membuat pengumuman serta pemberitahuan secepatnya.

"Pokoknya dilarang anak SMP bawa motor ke sekolah, apapun yang mau terjadi kami harus tindaki.

Agar mereka sadar hukum, kejadian di Danowudu merupakan buah dari ketidak sadar hukum.

Masak satu motor ditumpangi empat orang," ujarnya.

Pemerintah Kota Bitung nampaknya sangat tegas dengan keberadaan para pelanggar lalulintas, dengan sasaran anak-anak di bawah umur.

Belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) sudah bawa motor hingga mobil.

Akan ditertibkan dan dirazia lewat Operasi Yustisi.

Pihaknya menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya orang tua untuk lebih menanamkan rasa disiplin yang mulai hilang dalam pendidikan informal di kehidupan bermasyarakat.

6. Orangtua Diminta Perhatikan Anak Masing-masing

Maurits Mantiri memandang, tingkat kesadaran hukum juga menjadi faktor utama dalam memicu meningkatnya kejadian atu kasus yang tidak kita inginkan bersama.

"Kepada seluruh orang tua, mari kita luangkan waktu sejenak bagi anak-anak kita para sebagai generasi emas banga, jangan biarkan meraka menjadi korban atas kelalaian kita sebagai orang tua.

Selaku pemerintah juga mengajak kepada seluruh masyarakat, tokoh agama, para pendidik mari kita bersatupadu dalam meningkatkan kedisiplinan serta kesadaran hukum di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan yang tampak mulai memudar," kata dia.

Kiranya dengan kejadian ini, menjadi refleksi bagi kita semua serta menjadikannya, sebagai momentum untuk bangkit menjadikan kota Bitung tempat tinggal kita sebagai kota yang berbudaya disiplin, patuh dan sadar hukum.

Hengky Honandar Wakil Wali kota Bitung juga berang dengan persitiwa ini.

Menurutnya, peran orangtua menjadi kunci utama.

"Orangtua jangan dengan mudah mengizinkan anak yang masih belum ada sim apalagi masih duduk di sekolah SD dan SMP bawa motor. Harus tegas melarang," kata Hengky Honandar.

Lanjut Hengky, jangan melihat anak yang masih duduk di SD dan SMP membawa motor adalah satu kebanggaan.(crz)

Berita Terkait Kecelakaan

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved