Kecelakaan
Kecelakaan Tadi Pagi Pukul 09.45 WIB, Pedagang Kacamata Tewas Terserempet Kereta Api
Terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan lerera apa relasi Solo-Semarang pada hari ini Senin pagi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan di perlintasan lerera apa relasi Solo-Semarang pada hari ini Senin pagi
Diketahui seorang kakek tewas terserempet kereta api.
Korban ditemukan tewas tergeletak di sisi barat perlintasan.
Baca juga: Gempa Terkini Tadi Siang Senin 31 Mei 2021, Ini Info BMKG Magnitudo & Lokasi Pusat Gempa
Baca juga: Wawancara Eksklusif Memaknai Hari Lahir Pancasila Bersama Ir Stefanus BAN Liow MAP
Baca juga: Di Minsel, Satu Mobil Kedapatan Pakai Toa, Langsung Disuruh Gergaji dan Copot oleh Polisi
Foto : Petugas mengevakuasi jenazah Ruslan (85) di perlintasan kereta api relasi Solo-Semarang, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (31/5/2021). (istimewa)
Seorang warga diketahui terserempet kereta api Bandara Internasional Adi Soermamo (BIAS) di perlintasan kereta api relasi Solo-Semarang, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (31/5/2021).
Warga bernama Ruslan (85) tersebut sebagaimana informasi yang dihimpun TribunSolo.com, merupakan penduduk RT 07 RW 16 Bonorejo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Kejadian kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 09.45 WIB.
Saat itu, lingkungan sekitar perlintasan sepi. Tidak ada lalu lalang warga sekitar.
Warga baru mengetahui saat jenazah korban terbaring di sisi barat perlintasan.
Itu mengagetkan warga sekitar, tak terkecuali, Sri Mulyani (57) yang tetiba mendapatkan telepon dari anaknya.
"Saya tadi ke daerah Plesungan. Tahu-tahu disuruh pulang anak saya, katanya 'mbah lan ketabrak sepur'. Tahu-tahu jenazah dah di situ," kata Sri kepada TribunSolo.com, Senin (31/5/2021).
Sri pun pulang ke rumah dan mendapati korban terbujur kaku di sisi barat perlintasan.
Sejumlah relawan dan kepolisian juga sudah di lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah korban.
Sepengetahuannya, kondisi rumah pedagang kacamata di Pasar Gilingan tersebut dalam kondisi sepi.
Hanya korban seorang. Anak dan menantunya tengah pergi ke sekolah anaknya.
"Mungkin buka pintu belakang. Saya kurang tahu mau pergi kemana. Dia juga sudah pikun dan pendegarannya sudah menurun. Kemudian tahu-tahu terserempet," ujarnya.
Depreasi Tabrakan Diri Ke Kereta Api
Tim identifikasi, Siaga Reskrim Polres Sragen, Intel serta relawan PMI Sragen evakuasi jenazah laki-laki di perlintasan kereta api, Rabu (26/5/2021).
Jenazah atas nama Paimin (35) warga Dukuh Bangunan RT 13 Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Pekerja swasta itu diduga menabrakkan diri ke Kereta Api (KA) Bangun Karta jurusan Surabaya-Jakarta di rel KA petak jalan Sragen-Masaran KM 234+3, Dukuh Bangunrejo RT 13, Desa Saradan, Karangmalang.
"Pagi ini tim identifikasi, siaga Reskrim Polres Sragen, Intel serta relawan PMI Sragen mendatangi TKP seorang laki-laki meninggal dunia tertabrak KA," kata Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kassubag Humas Polres Sragen AKP Suwarso.
Dari hasil olah TKP dan keterangan dari adik korban, pihaknya mendapatkan keterangan bahwa korban bunuh diri disebabkan depresi.
Sementara itu Ketua PMI Sragen Ismail Joko Sutresno mengatakan evakuasi jenazah dilakukan pukul 07.48 WIB oleh tim relawan dan pihak berwajib.
Usai berhasil di evakuasi, korban dilarikan ke kamar jenazah RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dengan menggunakan ambulans PMI Sragen.
Mayat Perempuan Ditemukan di Dekat Rel
Polres Blitar Kota mendapatkan indentitas perempuan yang tewas diduga menabrakan diri ke KA Penataran di Lingkungan Gebang, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (16/5/2021).
Korban, yaitu, Siti Maimunah (43), warga Jalan Kelud, Kota Blitar.
"Kami mendapatkan identitas korban dari hasil mengecek sidik jarinya menggunakan alat MAMBIS (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System)," kata Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Iptu Ahmad Rochan.
Rochan mengatakan polisi juga sudah menghubungi keluarga untuk memastikan identitas korban.
"Keluarga sudah kami hubungi dan membenarkan kalau korban keluarganya," ujarnya.
Dikatakan Rochan, berdasarkan keterangan keluarga, dugaan korban bunuh diri atau nekat menabrakan diri ke kereta api semakin kuat.
Sesuai keterangan keluarga, korban sudah pernah dua kali mencoba bunuh diri.
Korban mempunyai riwayat penyakit epilepsi.
Selain itu, kata Rochan, korban juga sempat dinyatakan positif Covid-19 dan sudah menjalani isolasi selama 14 hari.
"Korban terakhir menjalani isolasi pada 7 Mei 2021," katanya.
Terkait penyebab korban nekat bunuh diri, menurut Rochan, polisi masih mendalaminya.
Rochan menjelaskan, korban sudah menikah dan dua anak.
Foto : Ilustrasi korban tertabrak kereta api. (istimewa)
Tetapi, saat ini, status hubungan korban dengan suaminya sedang pisah ranjang.
"Kami belum bisa bertanya detail ke keluarga karena masih berduka," katanya.
Sebelumnya, seorang perempuan tanpa identitas tewas tertabrak kereta api (KA) Penataran di perlintasan rel KA Lingkungan Gebang, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (16/5/2021).
Perempuan diperkirakan berusia 40 tahun itu diduga sengaja menabrakan diri ke KA Penataran rute Blitar-Surabaya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tak Dengar Ada Klakson, Kakek Penjual Kacamata ini Tewas Tersambar KA Bandara di Banjarsari Solo dan Surya.co.id dengan judul Identitas Perempuan yang Tewas Tertabrak KA Penataran di Blitar Diketahui,
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com, https://jateng.tribunnews.com/2021/05/31/ruslan-pedagang-kacamata-tewas-terserempet-kereta-api-relasi-solo-semarang?page=all