Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info BMKG

Hasil Pemodelan BMKG, Jawa Timur Berpotensi Diguncang Gempa M 8,9 & Tinggi Maksimum Tsunami 29 Meter

Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9 dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter.

(Tangkapan layar Webinar BMKG)
Seismitas Jawa Timur periode 2008-2020, Hasil Pemodelan BMKG, Jawa Timur Berpotensi Diguncang Gempa M 8,9 & Tinggi Maksimum Tsunami 29 Meter 

"Inilah yang kami jadikan skenario untuk memprediksi kemungkinan terjadinya tsunami, berapa ketinggian gelombang, kapan waktu datangnya, dan jarak masuknya berapa," ungkap Dwikorita.

"Sehingga kami melakukan pemetaan bahaya tsunami juga," imbuh dia.

4 Zodiak Paling Susah Banget Move On, Mereka Sulit Lupakan Rasa Cinta yang Dulu, Kamu Termasuk?

Sejarah gempa dan tsunami di Jawa Timur

Sejarah gempa di Jawa Timur

Sejak 1836-1972, tercatat ada 9 gempa merusak di Jawa Timur dengan dampak guncangan mencapai skala intensitas VII MMI-IX MMI.

Dalam skala intensitas VII MMI, semua orang merasakan gempa kuat dan keluar rumah.

Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Getaran juga dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.

Sementara pada skala intensitas VIII MMI, kerusakan ringan dialami oleh bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

Pada skala intensitas IX MMI, bangunan dengan konstruksi kuat rusak, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.

Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Berikut daftar sejarah gempa merusak di Jawa Timur:

  • Gempa Mojokerto, 22 Maret 1836. Belum diketahui pasti magnitudo gempa ini, tapi dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII-VIII MMI.
  • Gempa Madiun, 20 November 1862. Dampak gempa ini dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI.
  • Gempa Wlingi, 15 Agustus 1896. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI. Guncangan dirasakan hingga daerah Brangah, Negororejo, Probolinggo
  • Gempa Tulungagung, 20 Agustus 1902. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI.
  • Gempa Pacitan, 27 September 1937. Kekuatan gempa M 7,2. Getaran dirasakan dalam skala intensitas VII-IX MMI. Setidaknya 2.200 rumah roboh dan banyak orang tewas.
  • Gempa Lamongan, 11 Agustus 1939. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala intensitas VII MMI. Gempa dirasakan hingga Rembang, Jawa Tengah.
  • Gempa Malang, 20 November 1958. Dampak gempa mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Akibat gempa, banyak rumah rusak, beberapa lokasi tanah terbelah, dan 8 orang tewas.
  • Gempa Malang, 19 Februari 1967. Dampak gempa dilaporkan mencapai skala VII-IX MMI. Kerusakan parah terjadi di daerah Dampit, sebanyak 1.539 rumah rusak, 14 orang tewas, dan 72 orang luka-luka. Di Gondanglegi 9 orang tewas, 49 luka-luka, 119 rumah roboh, 402 rumah retak, 5 masjid rusak. Di Trenggalek, 33 rumah retak. Gempa ini dirasakan hingga Banyumas dan Cilacap.
  • Gempa Blitar-Trenggalek, 4 Oktober 1972. Guncangan kuat terjadi di Gandusari dan Trenggalek.

POPULER Sulut - Meis Menangis hingga Pingsan Lihat Jenazah | Kebaikan Gerald Suatan

"Artinya kalau di masa lalu sudah pernah terjadi gempa kuat, ini kemungkinan masih bisa terjadi di masa depan," kata Dwikorita mengingatkan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved