Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Talaud

Bupati dan Wakil Bupati Talaud Hadiri Upacara Ritual Adat Mane'e di Pulau Intata

Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Talaud Elly Lasut dan Moktar Parapaga Menghadiri Upacara Ritual Adat Mane’e di Pulau Intata, Sabtu (29/5/2021)

Penulis: Ivent Mamentiwalo | Editor: David_Kusuma
Ivent Mamentiwalo
Upacara Ritual Adat Mane’e di Pulau Intata 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Talaud Elly Lasut dan Moktar Parapaga Menghadiri Upacara Ritual Adat Mane’e di Pulau Intata, Sabtu (29/5/2021).

Upacara Ritual tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati serta dihadiri oleh Forkompinda dan Masyarakat Talaud .

Dalam Sambutannya Bupati Elly Lasut mengatakanUpacara Mane'e tersebut sudah menjadi Tradisi masyarakat Talaud dan terus dilestarikan sampai saat ini.

"Upacara tersebut di lakukan setiap tahun di pertengahan Tahun atau di akhir bulan Mei dan awal bulan Juni," ujar Elly Lasut.

Baca juga: Ombak di Perairan Sulawesi Tinggi, Harga Ikan di Manado Naik

Mane'e atau penangkapan ikan bersama bagi masyarakat kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, telah berlangsung sejak lama.

Menurut penuturan masyarakat, dimulai sekitar abad ke-16. 

Sejarahnya berawal ketika terjadi gempa bumi dan badai gelombang besar (Tsunami), yang melanda daerah kepulauan Talaud, mengakibatkan ada daratan yang tenggelam dan banyak harta kekayaan penduduk musnah.

Mulai saat itu hidup masyarakat dari hari kehari sangatlah memprihatinkan. Dengan penuh ketabahan dan keuletan mereka menantang derita yang dialami.

Pada suatu ketika datanglah dua orang yang identitasnya tidak diketahui di daerah perairan laut Kepulauan Talaud.

Perawakan dua orang tersebut sangatlah berbeda dengan penduduk setempat.

Kedua orang ini tinggal dan menetap di salah satu pulau sebelah timur Pulau Kakorotan salah satu pulau yang ada di Kepulauan Talaud.

Upacara Ritual Adat Mane’e
Upacara Ritual Adat Mane’e (Ivent Mamentiwalo)

Pada suatu hari, keduanya turun ke laut mengambil tempat masing-masing membagi arah yang berlawanan.

Masing-masing mereka memegang daun-daunan yang cukup banyak yang telah dililit dengan tali.

Sambil perlahan maju selangkah demi selangkah daun-daun tersebut digerak-gerakan pada arah yang sama dari arah laut ke darat.

Setelah air surut, nampaklah berbagai jenis ikan terkumpul dan menggelepar di atas nyare (karang yang tidak terendam air laut).

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved