Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Marsela Sulu

Inilah 2 Orang yang Pertama Kali Menemukan Jenazah Ferry Kalesaran, Ini Tanda Sebelum Temukan Mayat

Dua orang yang pertama kali menemukan jenazah Ferry Kalesaran adalah seorang kepala lingkungan dan warga. Ini cerita mereka sebelum temukan mayat.

(Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa/Foto Potongan Video Andreas Ruam Wartawan Tribun Manado)
FOTO Sonny Rori dan James Moningka - Saksi Mata Penemuan Mayat Ferry Kalesaran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua orang yang pertama kali menemukan jenazah Ferry Kalesaran adalah seorang kepala lingkungan dan warga.

Kepala Lingkungan bernama Sonny Rori

PENGAKUAN Saksi Penemu Jenazah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ferry-kalesaran' title='Ferry Kalesaran'>Ferry Kalesaran</a>, Dua Barang Ini yang Pertama Kali Ditemukan

Kolase Tribun Manado/ Foto Potongan Video Andreas Ruam Wartawan Tribun Manado
Sonny Rori dan James Moningka Saksi Mata Ditemukan Jerry Kalesaran Pelaku Pembunuhan Marsela Sulu

Dia adalah Kepala Lingkungan Jaga 4 Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa

Sedangkan seorang warga Koha bernama James Moningka.

Begini cerita mereka saat sebelum menemukan jenazah Ferry Kalesaran

Ditemukan pada hari ini Jumat 28 Mei 2021 pagi. 

Saat itu Pala (sebutan untuk kepala lingkungan) Sonny Rori dan James Moningka menuju sungai di Desa Koha bermaksud memperbaiki saluran air. 

Lalu saat tiba di lokasi, mereka berdua mendapat tanda adanya mayat. 

"Tiba-tiba saat kami turun, kami mencium bau busuk.

Mereka pun mencari sumber bau busuk tersebut. 

Dan menemukan jenazah Ferry Kalesaran

5 FAKTA Penemuan Mayat <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ferry-kalesaran' title='Ferry Kalesaran'>Ferry Kalesaran</a>, Pendoa Sudah Tau, Ayah Marsela Sudah Maafkan Pelaku

5 FAKTA Penemuan Mayat Ferry Kalesaran, Pendoa Sudah Tau, Ayah Marsela Sudah Maafkan Pelaku (Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa)

Sonny Rori dan James Moningka bisa yakin bahwa itu adalah jenazah Ferry Kalesaran dari benda-benda yang ditemukan di sekitar lokasi. 

"Kami mendekat dan ditemukan tas dan sendal.

Disitu kami yakin bahwa itu adalah Ferry Kalesaran," ujar Sonny Rori.

Saat pertama kali ditemukan, kondisi jenazah sudah menghitam dengan rambut yang sudah jatuh.

"Saat ditemukan saya langsung menghubungi hukum tua, dan bersama polisi mereka langsung ke lokasi kejadian," ujar Sonny Rori

Dia pun meyakini bahwa itu adalah Ferry Kalesaran saat ditemukannya sebuah tas warna biru yang tergantung.

"Saya tau, karena tas itu selalu dibawanya kemana-mana,"ujarnya.

Sementara itu James Moningka ikut menjelaskan soal tali yang mengikat di leher jenazah

"Posisinya jenazah dalam kondisi duduk," ujarnya.

Dia pun bernama Sonny tak menyangka akan menemukan Jenazah Ferry Kalesaran.

Ferry Kalesaran adalah terduga pelaku pembunuhan bocah bernama Marsela Sulu.

Kini Ferry Kalesaran ditemukan tewas.

Istri Pala Ferry Kalesaran Tak Mau Terima Jenazah Suaminya

Istri dari Ferry Kalesaran (FK) Tine, tidak mau menerima mayat yang diduga suaminya.

Mayat tersebut ditemukan di perkebunan Desa Koha 1, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulut, Jumat (28/5/2021) pagi.

Kondisi mayat menghitam.

Ferry Kalesaran diduga sebagai pelaku pembunuhan Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun asal Desa Koha, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Cerita yang beredar di masyarakat, ia diduga bunuh diri dengan menggantung diri di pohon.

"Saya sudah tak mau terima, mau dibuat apa kek, saya tak mau terima," kata dia.

Kata-kata itu diulangnya kepada Tribun Manado. Dengan tegas.

Menurut Tine, hubungan ia dan FK selama ini akur-akur saja.

Tak ada pertengkaran antara keduanya.

Tine mengatakan, ia dan FK sudah punya tiga cucu.

"Ada anak saya di sini dan lainnya di daerah lain," kata dia.

Amatan Tribun Manado, rumah FK dalam keadaan tertutup.

Tribun menjumpai Tine lewat bantuan tetangga.

Kepada Tribun, Tine hanya menyebut bahwa ia tak mau terima jenazah tersebut.
Selebihnya ia bungkam.

Warga Meneriaki Jenazah Ferry Kalesaran Saat Dievakuasi Polda: Bakar Jo Pa Dia

Jenazah Ferry Kalesaran, terduga pelaku yang diduga membunuh Marsela Sulu Bocah 12 Tahun akhirnya dievakusi oleh pihak Kepolisian.

Evakuasi dilakukan di daerah perkebunan Koha Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Jumat (28/5/2021).

Dari rekaman langsung wartawan tribun manado, terlihat polisi bersama warga mengangkat mayat Ferry Kalesaran dari daerah sungai naik ke Mobil Tim Resmob Polda Sulut.

Warga terlihat berkumpul di lokasi, sambil menerikan jenazah Ferry Kalesaran yang disebut adalah kepala lingkungan ( Pala)

'Abis Pala, Ancor dia pe Kepala," ujar warga. (Habis pala, hancur kepalanya)

Sebagian warga lain pun meminta agar jenasahnya dibakar.

"Bakar jo pa dia, bakar,"teriak warga (Bakar dia). ( Rhendi Umar/Tribun Manado)

Ayah dari Marsela Sulu Mengaku Sudah Memaafkan Pembunuh Anaknya

Edi Sulu, ayah dari Marsela Sulu, mengaku sudah memaafkan pembunuh anaknya.

"Kemarin saya berdoa, didampingi tim doa. Saya sudah maafkan," kata dia via ponsel.

Ketika mayat ditemukan ia mengaku plong.

Beberapa hari terakhir, dirinya bergumul dengan doa.

Ia dituntun oleh para pendoa.

Ia mengaku menyerahkan masalah anaknya pada hukum.

"Saya tak mau menghakimi. Biarlah aparat yang menyelidiki. Saya serahkan pada aparat," katanya.

Diketahui FK, pembunuh Marsela ditemukan dalam keadaan tewas. Ia diduga bunuh diri.

Saat ditemukan, sekujur tubuhnya sudah menghitam.

FK adalah terduga pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun asal Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa.

FK ditemukan tewas di seputaran sungai Desa Koha, Jumat (28/5/2021) pagi.

Diketahui terduga pelaku diburu sejak pekan lalu. Selain polisi banyak pula relawan dari ormas yang turut memburu terduga pelaku.

Informasi yang dihimpun Tribun Manado, saat korban hilang terduga sempat kepergok membawa sebuah mobil Bumdes.

Gayanya mencurigakan. Tangan satu memegang setir.

Tangan lainnya seperti tengah menekan sesuatu. Diduga itu Marsela.

Warga menduga Marsela ia sekap.

Edi Sulu, ayah Marsela menuturkan, seorang saksi sempat melihat orang itu berpapasan dengan anaknya pada hari kejadian hilangnya Marsela.

"Ia datang dari arah bawah sedang anak saya dari arah atas," tuturnya.

Mereka berpapasan kemudian pria itu terus berjalan dan membalik lalu menuju ke arah anaknya. (Arthur_Rompis)

Berita Terkait

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved