Berita Tomohon
Peringatan Tri Suci Waisak di Vihara Buddhayana Tomohon Terapkan Prokes dan Berlangsung Khidmat
Umat Buddha yang datang ke Vihara yang terletak di Kelurahan Kakaskasen Dua, Kecamatan Tomohon merayahkan Ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Meski ditengah Pandemi Covid-19, perayaan hari raya Waisak di Vihara Buddhayana Tomohon, tetap khidmat.
Umat Buddha yang datang ke Vihara yang terletak di Kelurahan Kakaskasen Dua, Kecamatan Tomohon ini merayahkan Ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Majelis Budayana Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Shong Khosama menyebut pelaksanaan Ibadah dalam rangka Hari Raya Tri Suci Waisak memang digelar secara terbatas.
Mereka yang hadir adalah umat yang mempunyai kedudukan ataupun berdomisili dekat dengan daerah sini (Tomohon, red).
"Dari Manado, Kotamobagu atau daerah lainnya sudah tak lagi diundang. Karena anjuran Pemerintah terkait protokol kesehatan harus kita jaga," ujar Shong Khosama, usai pelaksanaan Ibadah menyambut detik-detik Waisak, Rabu (26/5/2021) malam.

"Selama Ibadah menggunakan Handsanitaizer, menggunakan masker tidak berkerumun dan menjaga jarak. Itu semua kita jaga," tambahnya.
Meski demikian, Shong mengakui tak menghilangkan makna Tri Suci Waisak. Karena sejatinya memaknai Waisak datang dari masing-masing Individu.
"Makna Waisak adalah kedamaian hati dari masing-masing Individu. Jadi Sang Budha mencapai penerangan sempurna, karena beliau menaklukkan ego dalam diri sendiri. Walaupun dia digoda oleh marah, dalam hal ini batin yang bergejolak, seperti tarian-tarian, senjata-senjata, atau ilustrasinya semacam benda-benda yang menakutkan. Tapi beliau tetap tenang mencapai kedamaian di bawah pohon Sri Maha Bodhi," jelasnya.
Selain itu, makna Waisak diartikan dalam tiga peristiwa, salah satu elahiran dari Bayi Sidharta Gautama.
"Melalui kehadirannya kita memaksnai memulai hidup baru dengan melupakan kejahatan di masa lampau. Kita mulai dengan melakukan segala macam kebaikan, untuk mencapai tahap lebih baik," ujar Shong.

Adapun karena sudah 2 tahun merayahkan Waisak dengan situasi pandemi, sehingga harapan kedepan bisa terbebas dari pandemi di tahun-tahun berikutnya.
"Eling dan Waspada membangun Kepedulian sosial. Eling maknanya kita harus mempunyai perhatian murni. Dengan perhatian dan pikiran yang murni yaitu kita fokus dengan menjalankan anjuran Pemerintah dalam hal ini menjalankan dimulai dari diri sendiri menjalankan protokol kesehatan," jelasnya.
"Pandemi membawa makna bahwa kita harus disiplin dan harus menerima segala perubahan yang ada. Karena perasaaan cemas takut, kurang nyaman karna tidak harus menjalani aktivitas diluar rumah
itu dimaknai bahwa itulah penderitaan seperti yang ditaklukan budha dibawa pohon Sri Maha Bhodi," tandas Shong.
Perayaan Ibadah Hari Raya Tri Suci Waisak di Vihara Buddhayana Tomohon.
Perayaaan Ibadah berlangsung dalam empat sesi dengan diawali Ibadah Uja Pelita Waisak 2565 Tahun Budis Tahun 2021. Ibadah ini para umat Buddha mendoakan para donatur atau orang-orang yang telah membantu untuk pelaksanaan hari raya Waisak.