Kecanduan Game
Gadis Remaja Meninggal Dunia Diduga Kecanduan Main Game Online, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan
Kabarnya seorang siswi SMP meninggal dunia karena kecanduan main game. Karena kecanduan bermain game diduga gadis remaja tersebut alami gangguan saraf
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya seorang siswi SMP meninggal dunia karena kecanduan main game.
Karena kecanduan bermain game diduga gadis remaja tersebut alami gangguan saraf.
Hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Tragis ! Inter Milan Juara tapi Krisis Finansial, Antonio Conte pun di PHK, Begini Nasib Lukaku Cs
Baca juga: Saat Kantong Plastik Dibuka, Ayah Teriak Histeris Ketika Tahu Jasad Anak Berubah Jadi Bangkai Tikus
Baca juga: RENUNGAN HARIAN KRISTEN Kisah Para Rasul 2:8 - Bahasa Menunjukkan Bangsa
Foto : ilustrasi main game. (istimewa)
E, seorang remaja wanita asal Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meninggal dunia setelah mengalami gangguan saraf diduga akibat kecanduan game online, Selasa (25/5/2021).
Siswi kelas 1 SMP tersebut disebut kecanduan game online seperti Mobile Legend, Free Fire, dan PUBG.
Dia disebut sampai tidak mengenali dirinya sendiri, karena larut dalam karakter game online.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Pageralang Sumadi mengatakan,
berdasarkan keterangan pihak keluarga, sebelum meninggal E sempat dibawa ke RSUD Banyumas.
"Saya kemarin juga sempat jenguk ke rumah duka. Keterangan dari ibunya, siang malam tidak terlepas dari ponsel," kata Sumadi kepada wartawan, Rabu (26/5/2021).
Menurut Sumadi, sebelumnya E sempat merasa tidak enak badan.
Namun kondisinya memburuk,
sehingga keluarga memutuskan membawa ke rumah sakit.
Terpisah, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas dr Rudi Kristiyanto membenarkan E sempat dirawat di RSUD Banyumas pada tanggal 16-17 Mei 2021.
Namun tim medis belum dapat memastikan apakah anak tersebut sakit akibat kecanduan game online atau bukan.
"Pasien tersebut didiagnosis gangguan mental organik dan encephalitis.
Itu berdasarkan rapat bersama antara dokter spesialis jiwa dengan dokter spesialis anak," kata Rudi.
Tim medis rencananya akan melakukan CT scan untuk memastikan diagnosis tersebut.
Pasien juga telah diberi obat-obatan sesuai dengan diagnosis tim medis.
"Tapi untuk kasus ini, pasien tidak jadi dilakukan CT scan karena, penolakan CT scan.
Pasien meninggalnya di rumah, karena menolak tindakan untuk penegakan diagnosis," ujar Rudi.
Rudi menjelaskan, dalam dunia medis memang ada gangguan akibat kecanduan game.
Gangguan itu didefinisikan dalam revisi ke-11 dari Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-11),
yaitu sebagai pola perilaku bermain game yang ditandai dengan gangguan kontrol atas game.
Foto : Ilustrasi meninggal karena main game. (istimewa)
Gangguan tersebut menimbulkan konsekuensi negatif pada pola perilaku,
kerusakan signifikan dalam bidang fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan atau penting lainnya.
Kondisi itu biasanya akan terbukti setidaknya selama 12 bulan.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul E Siswi SMP Banyumas Meninggal Diduga Gara-gara Kecanduan Game Online FF, Dokter: Encephaliti, https://jateng.tribunnews.com/2021/05/26/e-siswi-smp-banyumas-meninggal-diduga-gara-gara-kecanduan-game-online-ff-dokter-encephalitis?page=alls,