Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Biden tak Percaya WHO, Perintahkan Intel AS Selidiki Asal Mula Virus Corona di Wuhan

China yang selalu menutupi asal mula virus Corona di Wuhan, China membuat pemerintahan Amerika Serikat melalui intelijennya

Editor: Aswin_Lumintang
AFP
Kondisi Kota Wuhan setelah bebas dari Virus Corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - China yang selalu menutupi asal mula virus Corona di Wuhan, China membuat pemerintahan Amerika Serikat melalui intelijennya terus melakukan penyelidikan mencari tahu asal mula virus yang telah membuat dunia kesulitan.

Kabarnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden menginstruksikan Lembaga intelijen AS untuk meninjau kembali informasi rahasia tentang asal-usul virus corona, termasuk apakah itu berasal dari kontak antara manusia dan hewan, atau dari laboratorium penelitian di China.

Dalam sebuah pernyataan  Rabu (26/5), Biden mengatakan komunitas intelijen AS telah "menggabungkan sekitar dua skenario yang mungkin terjadi", tetapi belum mencapai kesimpulan pasti tentang dari mana virus corona berasal.

Presiden AS, Joe Biden
Presiden AS, Joe Biden (AP PHOTO/ANDREW HARNIK)

Ia juga tidak memiliki keyakinan tinggi dalam kesimpulannya saat ini, dan tetap terpecah atas kesimpulan yang paling mungkin.

Karenanya, Biden mengatakan dia telah meminta dinas intelijen AS "untuk melipatgandakan upaya mereka untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dapat membawa kita lebih dekat ke kesimpulan yang pasti" dan melaporkan kembali kepadanya dalam 90 hari.

"Sebagai bagian dari laporan itu, saya telah meminta bidang penyelidikan lebih lanjut yang mungkin diperlukan, termasuk pertanyaan khusus untuk China," kata Presiden AS itu.

Baca juga: Trump Digugat Keturunan Tionghoa Gara-gara Sebut Covid-19 Sebagai “Virus China”

Sebuah studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada akhir Maret menyimpulkan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin terjadi dan bahwa kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin".

Namun, pertanyaan tetap ada, tentang tingkat akses yang dimiliki penyelidik WHO selama misi pencarian fakta di Wuhan, Cina, serta laporan penyakit sebelumnya di antara para peneliti di Institut Virologi Wuhan (Wuhan Institute of Virology – WIV).

Kondisi Kota Wuhan setelah bebas dari Virus Corona.
Kondisi Kota Wuhan setelah bebas dari Virus Corona. (AFP)

Sekelompok negara yang terdiri dari 14 negara menyuarakan keprihatinan tentang laporan WHO, dengan alasan penundaan dan kurangnya akses penuh ke data.

Sementara  WHO juga menyerukan penyelidikan lebih lanjut atas teori bahwa wabah tersebut adalah hasil dari kebocoran laboratorium.  Namun sejauh ini China membantah keras tuduhan itu.

Badan intelijen AS, sementara itu, telah memeriksa laporan bahwa para peneliti di laboratorium virologi Wuhan sakit parah pada 2019, satu bulan sebelum kasus pertama COVID-19 dilaporkan.

Baca juga: Sang Mantan Pacar Ternyata Tidak Selingkuh, Fakta Sebenarnya Bikin si Wanita yang Ada di Makam Syok 

Baca juga: 3 Hari 3 Malam Tak Makan usai Jatuh ke Lubang Sedalam 35 Meter, Pria Ini Anehnya Tak Rasakan Hal Ini

Namun sumber pemerintah AS memperingatkan awal pekan ini bahwa masih belum ada bukti penyakit itu berasal dari laboratorium.

Sebuah laporan intelijen AS yang masih dirahasiakan beredar selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menuduh bahwa tiga peneliti Institut Virologi Wuhan menjadi sangat sakit pada November 2019 sehingga mereka mencari perawatan di rumah sakit, sumber yang mengetahui pelaporan dan analisis intelijen AS mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Masih belum jelas apakah para peneliti dirawat di rumah sakit atau apa gejala mereka, kata salah satu sumber, yang berbicara kepada Reuters tanpa menyebut nama.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved