Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Teh Hijau Dapat Mengurangi Risiko Kanker, Berikut 8 Manfaat Jika Dikonsumsi Secara Rutin

Para peneliti menemukan bahwa ekstrak teh hijau dapat meningkatkan respons anti-inflamasi saat dioleskan ke kulit.

Editor: Fistel Mukuan
healthywoman.org
Teh Hijau 

5. Mengurangi kolesterol dan risiko stroke

Sebuah tinjauan tahun 2011 menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau — baik sebagai minuman atau dalam bentuk kapsul — dapat menurunkan kadar kolesterol LDL total yang signifikan.

Kolesterol LDL atau low-density lipoprotein dikenal sebagai kolesterol jahat karena memiliki pengaruh yang buruk bagi kesehatan, terutama jika kadarnya sangat tinggi.

Selain menurunkan kolesterol, minum teh hijau secara teratur juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.

6. Mengurangi risiko diabetes tipe 2

Studi tentang hubungan antara teh hijau dan diabetes memang tidak konsisten. Tetapi, beberapa penelitian telah menunjukkan risiko yang lebih rendah terkena diabetes tipe 2 untuk peminum teh hijau dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi teh hijau.

7. Meningkatkan memori kerja

Teh hijau disebut dapat meningkatkan memori kerja seseorang dan fungsi kognitif lainnya. Sebuah studi menemukan bahwa teh hijau bisa menjadi pengobatan alternatif untuk gangguan kognitif yang terkait dengan gangguan neuropsikiatri seperti demensia.

8. Mencegah penyakit alzheimer

Dalam studi sel tabung reaksi tahun 2011, para peneliti menguji efek komponen teh hijau yakni CAGTE untuk melihat bagaimana hal itu memengaruhi protein kunci dalam penyakit alzheimer.

Para peneliti menemukan bahwa pada tingkat konsentrasi tinggi, CAGTE mampu melindungi sel dari radikal bebas yang merusak dan peptida beta amiloid yang mungkin berperan dalam perkembangan penyakit alzheimer.

Namun, konsentrasi yang digunakan jauh lebih besar daripada yang dapat ditemukan di tubuh manusia.

Penelitian lain menemukan bahwa teh hijau dapat membantu mencegah gigi berlubang, stres, kelelahan kronis, merawat kondisi kulit, dan memperbaiki radang sendi dengan mengurangi peradangan.

Kendati demikian, uji klinis lebih lanjut terhadap manusia masih sangat diperlukan untuk memperkuat teori-teori ini.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved