Penemuan Mayat Bocah
Pelaku Pembunuh Marsela Masih Buron, Komnas Perlindungan Anak Desak Polda Sulut untuk Terapkan ini
Kata Arist Merdeka Sirait, pelaku seharusnya dapat diancam dengan hukuman seumur hidup.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekerasan terhadap anak di Sulawesi Utara ( Sulut ), yang mengakibatkan kematian, mendapat perhatian serius oleh Komnas Perlindungan Anak.
Diketahui beberapa hari lalu, warga Sulut dihebohkan dengan penemuan mayat bocah dalam karung.
Saat dibuka, ternyata isinya adalah jasad seorang bocah yang hilang tiga hari sebelum jasadnya ditemukan.
Dalam karung itu terisi jasad seorang bocah berusia 12 tahun bernama Marsela.
Pelakunya sudah diketahui, namun hingga hari ini, kabarnya si pelaku masih buron.
Ditengah belum ditemukannya pelaku, Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait meminta agar Polda Sulut untuk menjadikan kasus ini sebagai kategori tindakan kriminal luar biasa.
Kata Arist Merdeka Sirait, pelaku seharusnya dapat diancam dengan hukuman seumur hidup.

Itu karena, tidak ada kompromi dan kata damai terhadap kejahatan kemanusiaan dan tindak kriminal luar biasa.
Atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini, dan demi keadilan serta kepastian hukum, Komnas Perlindungan anak medesak dan mendukung Polda Sulut untuk menerapkan tindak pidana khusus dan luar biasa (extraordinary crime) terhadap ini.
Dengan demikian predator dan monster anak dapat dikenakan UU RI Nomor : 12 tahun 2016 tentang penerapan Perpu Nomor : 01 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 23 tentang perlindungan anak dengan hukuman minimal 10 tahun pidana penjara dan maksimal seumur hidup, dengan demikian tidak ada upaya menyelesaikan kejahatan seksual dengan pendekatan kompromi dan damai.
"Jangan coba-coba melakukan pendekatan damai" pinta Arist
5 Fakta serta Pengakuan Dibalik Penemuan Mayat Anak Perempuan Dalam Karung Hebohkan Manado, Ternyata
Diberitkan sebelumnya, Marsela ditemukan tak bernyawa setelah tiga hari menghilang.
Jasadnya ditemukan dalam karung yang ditaruh di bawah pohon pala.
Hilang dari Selasa 18 Mei 2021, MS ditemukan Jumat dini hari 21 Mei 2021.
Sebelumnya wajah dan identitas MS sempat diposting diberbagai media sosial dengan keterangan orang hilang.
Namun Jumat pagi tadi, postingan dan keterangan dari unggahan warganet berubah jadi info duka yang menyatakan dirinya sudah ditemukan, tapi dalam keadaan meninggal dunia.
Berikut ini 5 fakta yang dirangkum Tribun Manado seputar penemuan mayat MS, anak perempuan yang hilang tapi ditemukan dalam keadaan meninggal:

1. Ditemukan dalam karung
MS ditemukan dalam karung di Desa Koha Jaga Satu, Kecamatan Mandolang, Minahasa.
Mayat itu ditemukan dalam karung dan diletakkan di perkebunan Karumama tepatnya di bawa pohon pala.
Korban diketahui berinisial MS usia 13 tahun.
Korban merupakan seorang siswi yang tinggal di Desa Koha Barat.
2. Hilang dari hari Selasa 18 Mei 2021
Sebelum MS ditemukan tak bernyawa dalam karung, dirinya dinyatakan hilang pada tanggal 18 Mei 2021.
Sebelum akhirnya ditemukan oleh Tim pencari pada hari ini Jumat 21 Mei 2021 sekitar jam 01: 00 Wita.

3. Pengakuan orangtua dan kakak korban
Orangtua korban MS, Eddy Sulu (51) yang sehari-harinya bekerja sebagai petani mengatakan, bahwa korban turun dari rumah sejak hari selasa tanggal 18 Mei 2021 sekitar pukul 18:00 Wita.
Kemudian kakak korban Arlando Sulu (17) menemukan korban di jalan sedang bermain dengan temanya.
MS pun diajak kakaknya untuk pulang.
Namun MS mengatakan sedikit lagi karna belum terlalu malam.
Setelah sudah larut malam, korban tidak kunjung pulang ke rumah sampai besok paginya hari Rabu tanggal 19 Mei 2021.
“Setelah itu kami adakan pencarian bersama saudaranya, namun tidak menemukan sampai hari Kamis tanggal 20 Mei 2021 dan akhirnya kami lanjut melakukan pencarian di bantu oleh masyarakat Koha,” terang Eddy Sulu.
Kapolsek Pineleng Iptu Marudut Pasaribu mengatakan saat ini jenazah masih berada dirumah Sakit Bayangkara untuk diotopsi.
“Jenazah sudah dibawah ke RS Bhayangkara untuk diotopsi guna penyidikan lebih lanjut, sedagkan pelaku sudah dikantongi,” katanya.
4. Kronologi penemuan mayat dalam karung
Berdasarkan keterangan saksi Andi Tumewu mengatakan kejadian sekitar pukul 23:30 Wita Kamis 20 Mei 2021, ada 9 orang mengadakan pencarian terhadap korban MS.
Setelah pencarian di lokasi perkebunan mereka berpencar dan memasuki perkebunan.
Tim pencari juga masuk ke rumah-rumah dengan maksud pencarian korban, namun setelah beberapa menit kemudian di lokasi perkebunan saksi melihat karung berwarnah putih ditutupi dengan karung warna tua tepatnya di bawah pohon pala.
Kemudian saksi mendekati karung dan berteriak dengan maksud memanggil teman lain agar teman lain mendekat dan melihat sama-sama.
Selanjutnya tim pencari yang bernama Rijel Runtulalo membuka karung tersebut karna penasaran apa isi karung itu.
Setelah mendekati dan membuka karung saksi melihat kaki korban diduga kaki milik MS.
Begitu melihat ada kaki dalam karung saksi langsung berteriak dan maksud untuk memanggil rekan lain.
Mendengar teriakan, tim pencari lainnya kemudian memanggil pemerintah setempat yaitu Hukum Tua Desa Koha Barat Antonius Sulu.
Sekitar pukul 05:00 Wita Tim Dokpol Polda Sulut tiba di lokasi TKP penemuan mayat di Desa Koha Jaga Satu, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

5. Viral di Medsos
Jumat 21 Mei 2021 pagi warganet Sulawesi Utara ( Sulut ) dihebohkan dengan postingan penemuan mayat dalam karung.
Cek par cek, saat di buka, jenazah yang ada di karung putih itu adalah jasad seorang anak perempuan berinisial MS (12), yang sempat dinyatakan hilang beberapa hari sebelumnya.
Dari postingan akun Facebook Pelangi Senja, sekitar 2 jam lalu Jumat pagi.
Dijelaskan jika korban yang sempat hilang pada Selasa 18 Mei 2021 sekitar pukul 20.00 Wita sudah ditemukan.
Sayangnya adik MS ditemukan dalam karung dan sudah tak bernyawa.
Pelangi Senja dalam postingannya menuliskan sungguh tragis nasib anak ini.
Setelah 3 hari dinyatakan hilang, akhirnya anak perempuan yang bernama MS di temukan sudah tidak bernyawa lagi dengan cara yang sangat mengenaskan.
Anak ini di temukan di sebelah Barat Desa Koha Raya dan sudah di masukkan dalam karung.
Sungguh perbuatan yang sangat biadab.
Kiranya pihak berwajib dapat moenyelidiki secara tuntas peristiwa yang tenntu saja menggegerkan masyarakat Desa Koha Raya.
Dari hasil penelusuran tribunmanado.co.id, memang sejak beberapa hari lalu, wajah dan identitas korban suda beredar di media sosial.
Namun yang beredar itu soal info orang hilang.
Dalam narasi yang beredar tertulis jika korban adalah anak usia 12 tahun (direvisi ternyata 13 tahun)
Tingginya 1 meter, dan tanggal hilang yakni pada 18 (diduga kuat 18 Mei 2021) jam 8 atau pukul 20.00 Wita.
Tempat hilang Desa Koha.
Sekedar diketahui Desa Koha merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulut yang tentunya Desa ini tak jauh dari Ibu Kota Sulut, Manado.
Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Taufiq Arifin saat dikonfirmasi tribunmanado.co.id via WhatsApp Jumat pagi membenarkan informasi tersebut.
"Iya. Nanti saya kirim laporannya," jawab singkat mantan Kasat Reskrim Polres Bitung itu.
Tribun Manado juga mengucapkan turut berdukacita untuk keluarga yang ditinggalkan. (tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Eas)