Penemuan Mayat Bocah
Kasus Pembunuhan Marsela Sulu, Seorang Warga Dicurigai, Edi: Semoga Ia Cepat Ditemukan
"Padahal ia sangat gaul. Selalu hadir dalam acara duka. Tapi ada duka ia tak hadir," kata seorang warga.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Edi mengaku sempat ditanya aparat kepolisian, mau pelakunya dihukum mati atau seumur hidup. Jawabannya membuat aparat terharu.
"Saya masih manusia. Mau mengampuni juga sulit. Tapi saya tak mau menghakimi. Saya serahkan ke aparat," kata dia.
Kepada pelaku, ia mengimbau agar segera menyerahkan diri.
4. Sempat Dibuat Kopi oleh Marsela
Sebelum hilang dan ditemukan tewas, Edi sempat merasakan buatan kopi dari anaknya Marsela.
Ungkap Edi, pertemuan terakhirnya dengan sang anak adalah sehari sebelum ia hilang.
Kala itu Marsela membuatkannya kopi. "Ia katakan papa sudah lelah nanti saya bikinkan kopi," katanya.
Kemudian Edi mengajaknya ke ibadah kaum bapa. Tapi ia menolak.
"Ia minta uang 3000 untuk beli sosis. Setelah itu ia menghilang," ujarnya.
Sebut dia, Marsela dimakamkan di sisi ibunya. Sang ibu meninggal dua tahun lalu. "Keduanya sudah berada di sisi Tuhan," kata dia.
5. Gubernur dan Pemkot Tomohon Berduka
Tragedi yang menimpa Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun, korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam karung, menarik simpati semua kalangan.
Tak terkecuali para pemimpin daerah ini.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengirimkan bunga papan ucapan turut belasungkawa.
Dari Pemprov Sulut juga memberikan uang santunan.
Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut menyempatkan berkunjung ke rumah duka.