Capres 2024
Survei ARSC: Elektabilitas Prabowo Subianto Capres 2024 Teratas, Megawati dan AHY Posisi?
Prabowo Subianto masih diunggulkan warga Jawa Barat sebagai sosok presiden RI 2024 menurut survei dari Indonesia Political Research Consulting (IPRC).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 teratas pilihan rakyat.
Hal itu sebagaimana hasil lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).
ARSC merilis hasil survei terkait elektabilitas para ketua umum partai politik jika masuk dalam bursa calon presiden 2024 mendatang.
Dari hasil peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan posisi teratas dari pilihan masyarakat ternyata dipegang oleh Menteri Pertahanan saat ini Prabowo Subianto.
Seperti diketahui Prabowo Subianto sudah dua kali mencalonkan diri sebagai Capres namun belum terpilih.
Tetapi tahun ini sebagian besar survei Prabowo Subianto paling teratas.
Bahkan elektabilitas Prabowo terbilang memiliki jarak yang cukup signifikan dengan para ketua umum parpol lainnya.
"Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (elektabilitasnya) 37,92 persen," ujar Bagus, dalam rilis survei bertajuk 'Sumber Kepemimpinan Nasional : Menuju 2024', Sabtu (22/5/2021).
Posisi kedua ditempati oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan elektabilitas 10,78 persen.
Diikuti dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi ketiga dengan 8,89 persen.
"Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di posisi empat. Elektabilitasnya 8,27 persen. Selanjutnya ada Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem (6,78 persen)," jelas Bagus.
Kemudian berturut-turut dibelakangnya yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan 6,36 persen; Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dengan 6,01 persen.
Di posisi kedelapan, ada Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang dipilih oleh 3,31 persen responden. Dan terakhir Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dengan 0,99 persen.
"Lainnya tidak menjawab ada 3,87 persen. Kemudian tidak tahu ada 2,43 persen dan lainnya ada 4,39 persen," tandas Bagus.
Survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan hingga 95%.