Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Turun Hujan di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG: Ada MJO

Mengapa hujan turun di musim kemarau? Berikut penjelasan lengkap BMKG. BMKG menyebut ada fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO). 

bmkg.go.id
Citra Satelit - Info BMKG mengenai adanya hujan di musim kemarau. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengapa hujan turun di musim kemarau

Berikut penjelasan lengkap BMKG

BMKG menyebut ada Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO). 

Di satu daerah di Indonesia yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah memasuki musim kemarau.

Namun pada Jumat (21/5/2021), hujan terjadi di sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, wilayah DIY memang telah memasuki musim kemarau.

ilustrasi hujan (Istimewa/tribunmedan)

Namun hujan deras yang terjadi ketika musim kemarau itu disebabkan adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) atau pumpunan awan.

"Saat ini semua Wil DIY sudah memasuki musim kemarau, tetapi pada musim kemarau pun masih bisa terjadi hujan.

"Dan hujan pada sore hari ini (kemarin) karena ada MJO (Madden Julian ossilation) atau pumpunan awan yang memasuki wilayah DIY sehingga berpotensi hujan," jelasnya kepada Tribunjogja.com , Kamis (20/5/2021)

Dikatakan olehnya, hujan intensitas sedang hingga lebat tadi tidak berpotensi menimbulkan dampak yang berbahaya seperti halnya pada masa peralihan beberapa bulan yang lalu.

Reni memastikan wilayah yang terdampak hujan itu di antaranya sebagian Gunungkidul Utara (Nglipar, Ngawen, Gedangsari, Patuk), Sleman timur (Prambanan, Kalasan, Depok), serta wilayah Kota Yogyakarta bagian utara.

"Untuk hujan kali ini tidak berpotensi bahaya seperti masa peralihan," pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved