Kabar Jepang
Kosuke Nozaki, Don Juan Jepang Kencani 4.000 Wanita dan Habiskan Rp396 M, Tewas Diracuni Istri Muda
Dalam otobiografinya ia mengaku telah menghabiskan 3 miliar yen (Rp 396,3 miliar) untuk mengencani 4.000 wanita.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saki Sudo (25) janda muda Jepang diduga membunuh suaminya, Kosuke Nozaki.
Kosuke Nozaki dikenal sebagai Don Juan Jepang meninggal setelah mengonsumsi banyak obat perangsang.
Saki Sudo ditetapkan sebagai terdakwa pembunuh suaminya pada Rabu (19/5/2021).
Saki Sudo membunuh suaminya yang sudah tua hanya beberapa bulan setelah mereka menikah pada 2018.
Diketahui, Kosuke Nozaki dalam otobiografinya pernah memamerkan dia habis miliaran yen untuk mengencani gadis-gadis muda dan cantik.
Beberapa laporan yang dihimpun AFP menyebut obat-obatan itu dicampur menjadi minuman, karena tidak ada bekas jarum suntik di tubuh Nozaki.
(FOTO: Saki Sudo (25) janda muda Jepang (dailymail)
Juru bicara di Pengadilan Distrik Wakayama membenarkan bahwa Sudo didakwa atas tuduhan pembunuhan, dan pelanggaran UU Pengendalian Stimulan (obat perangsang).
Media lokal mengatakan, jaksa penuntut akan mengandalkan bukti dari telepon Sudo yang menunjukkan dia mencari informasi tentang obat perangsang, dan bagaimana membuat pembunuhan tidak terlihat mencurigakan.
Nozaki sang Don Juan Jepang menjalankan bisnis real estat, perusahaan penjual minuman keras, dan perusahaan peminjaman uang.
Dalam otobiografinya ia mengaku telah menghabiskan 3 miliar yen (Rp 396,3 miliar) untuk mengencani 4.000 wanita.
"Alasanku menghasilkan uang adalah untuk berkencan dengan gadis-gadis menarik," tulisnya dalam buku keluaran 2016 berjudul Don Juan of Kishu.
"Aku tidak tertarik pada mobil atau rumah. Sebaliknya, aku memiliki keinginan tak terbatas untuk berhubungan seks dengan gadis-gadis cantik," katanya dalam buku itu.
Nozaki membangun kekayaannya dari nol, berdagang segala sesuatu mulai dari potongan logam, kondom, hingga minuman keras, menurut situs web penerbit buku otobiografinya.
Dalam surat wasiatnya Don Juan Jepang ini berkata ingin menyumbang 1,3 miliar yen (Rp 171,7 miliar) ke kota Tanabe di prefektur Wakayama, tempat dia tinggal.