Arti Kata
Apa Itu Literasi Digital Nasional? Program yang Baru Diluncurkan Presiden Joko Widodo
Dalam upaya mempercepat transfor masi digital. Presiden Jokowi pada hari Kamis (20/5/2021),
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam upaya mempercepat transfor masi digital.
Presiden Jokowi pada hari Kamis (20/5/2021),
Meluncurkan program Literasi Digital Nasional.
Baca juga: Seorang Wanita Hamil Tewas Dibunuh Pencuri Motor, Pelaku: karena Takut Ketahuan Saya Melakukan Itu
Baca juga: Sosok Ismail Haniyeh Pemimpin Hamas yang Surati Presiden Jokowi, Minta Dukungan untuk Lawan Israel
Baca juga: Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits ke-XXVI Tingkat Kabupaten Bolmong Resmi Digelar
Apa itu Program Literasi Digital? yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Kamis, (20/5/2021).
Program ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia digital.
Presiden menegaskan tantangan di ruang digital saat ini semakin dan sangat besar.
Menurutnya, berbagai konten negatif yang terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat, seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital.
Semua itu, menurut Kepala Negara perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” kata Jokowi seperti dikutip di laman Kominfo.go.id
Lantas apa itu literasi digital?
Dikutip dari Wikipedia Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.
Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital.
Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.
Pemerintah menyiapkan pelatihan Literasi Digitial Nasional
Masih melansir dari Kominfo.go.id Pemerintah menyiapkan pelatihan untuk mengembangkan literasi dasar, menengah dan tingkat lanjut.
Untuk pengembangan literasi tingkat dasar, bersama GNLD Siberkreasi, sepanjang tahun 2021 akan dilaksanakan sebanyak 12,4 juta lebih masyarakat melalui 20 ribu kegiatan, “Jadi ada tersisa 7 bulan maka ada kegiatan pelatihan yang masif secara besar-besaran di tingkat dasar,” Kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate
Menurut Menkominfo, kecakapan literasi tingkat dasar itu melibatkan masyarakat dalam jumlah yang besar dan menjangkau seluruh wilayah Tanah Air.
Oleh karena itu, Menteri Johnny mengharapkan kerja sama secara hirarkis, baik oleh pemerintah pusat dari kementerian dan lembaga, khususnya Kementerian Kominfo, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan dukungan pembiayaan dari Kementerian Keuangan.
“Maupun secara hirarki dengan pemerintah daerah dalam hal ini 514 Bupat dan Walikota sdi 34 Provinsi.
Kita harapkan ini dilakukan secara konsisten dan continue, berkelanjutan, setiap tahun.
Atau dengan kata lain sampai dengan tahun 2024 kita bisa melakukan pelatihan digital tingkat dasar kepada 50 juta rakyat, dan ditindaklanjuti pada pemerintahan berikutnya dalam skala yang sama, kalau bisa lebih besar dan lebih cepat,” jelasnya.
Dalam pelatihan tingkat menengah atau intermediate skill, Menkominfo melihat potensi pengguna teknologi digital juga perlu mempunyai keahlian.
Sehingga Kementerian Kominfo menyiapkan 100 ribu pelatihan digital setiap tahunnya.
“Tahun 2021 ini, 100 ribu pelatihan bagi anak-anak kita, milenial grup kita yang ber-ijazah sekolah menengah ke atas dan ber-ijazah sarjana melalui kurikulum seperti cloud computing, siber security, artificial intelligence, big data, virtual reality, artificial reality dan lain sebagainya untuk mengisi kebutuhkan kecakapan digital tingkat menengah,” ujarnya.
Menteri Johnny menegaskan Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta digital talent tingkat menengah setidaknya sampai dengan 15 tahun kedepan, atau sekitar 600 ribu intermediate skills per tahun.
“Kominfo melakukan penyiapan 100 ribu peserta dengan harapan ekosistemnya juga mengambil bagian untuk mengisi, melengkapi menjadi 600 ribu,” tandasnya.
Menkominfo menyatakan Indonesia juga membutuhkan talenta digital tingkat lanjut atau advance skills untuk menghasilkan para master, mentor dan suhu digital yang pesertanya ditujukan untuk startup founder, kepala dinas dari pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, dan dosen serta pendidik di universitas atau politeknik.
Melalui pengembangan advance skills, Pemerintah menargetkan dapat menghasilkan master dan mentor digital guna mendukung kegiatan bisnis untuk startup serta program Smart City bagi pemerintah daerah.
Bahkan, juga memungkinkan untuk mendukung program-program pendidikan digital di universitas atau politeknik.
“Kita harapkan karena ini program besar, secara masif dilakukan menjangkau seluruh wilayah tanah air butuh kerja sama dan kolaborasi yang kuat, tidak saja pemerintah tapi juga eksositemnya.
Karenanya saya berterima kasih kepada rekan-rekan dari Siberkreasi yang telah mendukung kegiatan ini karena ini adalah momentum kita,” imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com, https://sumsel.tribunnews.com/2021/05/20/arti-literasi-digital-adalah-presiden-jokowi-luncurkan-program-literasi-digital-nasional?page=all