Kabar Israel
Andil Besar Mesir dalam Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ada Dukungan AS, Negara Uni Eropa, Bahkan PBB
Gencatan senjata yang didukung AS dan negara Uni Eropa, bahkan PBB dan DK PBB untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang telah menghantam Jalur Gaza.
Karena Israel terus membalukan penembakan yang dikatakan bertujuan menghancurkan kemampuan militer faksi dan mencegah konfrontasi di masa depan setelah konflik saat ini.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan serangan Gaza telah menghasilkan keuntungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak pertempuran dimulai 10 Mei 2021, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 232 warga Palestina tewas.
Termasuk 65 anak-anak dan lebih dari 1.900 terluka dalam seranga udara.
Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang Hamas di Gaza.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel 12 orang.
Dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Kekerasan dipicu oleh kemarahan Palestina atas apa yang mereka lihat sebagai pembatasan hak-hak mereka di Jerusalem,
Termasuk saat polisi berkonfrontasi dengan pengunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa.
Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran harus disertai dengan penarikan pasukan Israel di Jerusalem.
Seorang pejabat Israel mengatakan tidak ada kondisi seperti itu dalam gencatan senjata.
"Satu-satunya cara akan ada hubungan Hamas-Jerusalem, jika mereka setuju kami menenggelamkan mereka di 'Pantai Yerusalem' di Tel Aviv," kata menteri kabinet keamanan Tzachi Hanegbi kepada Channel 12 TV Israel.
Biden membahas Gaza dengan El-Sisi dan Gedung Putih mengatakan laporan tentang gencatan senjata sangat "membesarkan hati."
Hamas dianggap sebagai kelompok teroris di Barat dan oleh Israel, yang menolak untuk mengakuinya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Mesir Luar Biasa, Hamas-Israel Akhirnya Sepakati Gencatan Senjata, Siap Cegah Perang Lagi