VIDEO Bingungnya Siswa SMA Saat Acara Wisuda Mereka Dibubarkan, Kapolres Masuk Ambil Mic dan Bilang

TRIBUNMANADO.CO.ID - Acara wisuda yang ramai riuh tiba-tiba berubah.

Siswa yang senang langsung berubah ekspresinya.

Mereka bingung.

Gimana tidak, acara wisuda mereka diberhentikan.

Usut punya usut ternyata ini jadi penyebabnya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi membubabarkan wisuda SMA Negeri 1 Wringinanom, Gresik dan SMAN 1 Puri, Kabupaten Mojokerto, Rabu (19/5/2021).

wisuda SMAN 1 Wringinanom dan SMAN 1 Puri dibubarkan karena melanggar protokol kesehatan.

Diketahui wisuda sekolah dibubarkan itu karena tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker.

"Kegiatan wisuda di SMA Negeri 1 Wringinanom digelar di Hotel Ayola Jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto. Sementara wisuda SMA Negeri 1 Puri dilakukan di Astoria Jalan Empunala, kota yang sama," tulis dalam akun Instagram rina.senja1 pada Kamis (20/5/2021).

"Kegiatan itu dibubarkan lantaran tidak menerapkan Protokol Kesehatan," tambahnya.

Dalam video yang diunggah itu tampak Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi memimpin langsung penindakan pelanggaran protokol kesehatan tersebut.

Tampak Deddy langsung masuk ke sebuah ruangan ballroom hotel.

Di dalam tengah berlangsung prosesi pemindahan tali toga dari kiri ke kanan.

Beberapa siswa berada di atas panggung untuk proses pemindahan tali toga.

Beberapa siswa lainnya tengah berdiri mengantre.

Sementara, puluhan siswa yang mengenakan toga hitam berbalut kuning itu, duduk di kursi masing-masing.

Namun tampak mereka duduk tanpa menjaga jarak dan mengenakan masker.

Kapolres yang masuk ke ruangan itu pun langsung mengambil mic pembawa acara.

"Assalamualaikum, Selamat siang. Saya Kapolres Mojokerto Kota. Terkait dengan kegiatan ini saya minta dibubarkan!" tegasnya.

"Kita sudah berupaya mati-matian apa yang telah menjadi kewajiban kita semua. Saudara bisa memaklumi bagian kegiatan ini tidak mematuhi prokes. Saya minta bubar dan kembali ke tempat masing-masing," tambahnya.

Setelah itu, Deddy juga meminta menghadap kepadanya untuk diminta keterangan.

Mendengar perintah tersebut, siswa yang berada di lokasi tampak kebingungan.

Setelah beberapa lama kemudian, mereka akhirnya membubarkan diri.

Kemudian, salah satu pihak sekolah menghampiri Deddy.

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di DKI

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengklaim, proses uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar pada Rabu (7/4/2021) berjalan lancar.

Artinya, belum ada laporan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19 atau hal lainnya di sebanyak 85 sekolah yang menerapkan PTM.

"Ini baru satu hari, Alhamdulillah belum ada laporan yang signifikan, dalam tanda petik (dalam artian) laporan bermasalah," kata Kepala Sub Bagian Humas Kerja Sama Antar Lembaga pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja pada Kamis (8/4/2021).

Taga mengatakan, pihaknya bersama instansi lain yang mengawasi pelaksanaan PTM ini sebetulnya telah berkomitmen, bahwa evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh. Artinya, evaluasi dilakukan sejak PTM diterapkan pada Rabu (7/4/2021) sampai Kamis (29/4/2021) mendatang.

"Selama ini masih landai aja yah lancar, tapi kan kami sudah sepakat, nanti sampai tanggal 29 April dilakukan evaluasi total. Apakah piloting ini diteruskan atau tidak," ujarnya.

Untuk saat ini, kata dia, kegiatan PTM ditiadakan di 85 sekolah tersebut untuk disterilisasi, sehingga pelajar mengikuti pembelajaran melalui virtual.

Sekolah akan kembali digunakan di hari berikutnya, dan sistem seperti ini akan terus dilakukan untuk jenjang kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA selama masa uji coba.

"Ini kan lagi libur sekarang, besok mulai lagi hari kedua dalam artian hari kedua adalah PTM-nya," ungkapnya.

Seperti diketahui, sebanyak 85 sekolah di Jakarta menerapkan pembelajaran campuran (blended learning), yang terdiri dari 50 persen PTM dan 50 persen belajar dari rumah melalui online. Uji coba ini telah dimulai sejak Rabu (7/4/2021) sampai Kamis (29/4/2021) mendatang, dan dilakukan secara bergantian dari jenjang kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA.

Sedangkan, jenjang PAUD, TK, kelas 1, 2 dan 3 tetap belajar di rumah melalui virtual. Uji coba PTM ini dilakukan sebagai persiapan menghadapi PTM sesungguhnya yang digelar pada Juli 2021 mendatang.

Hal ini sebagaimana keputusan yang ditetapkan empat menteri RI melalui surat keputusan bersama (SKB). Empat menteri itu di antaranya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Menteri Agama; Menteri Kesehatan; dan Menteri Dalam Negeri. (faf)

Catatan redaksi: Tim mengingatkan agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan yakn dengan cara mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan.

Berita viral lainnya 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Video Wisuda 2 SMA Negeri di Mojokerto Kota Dibubarkan Kapolres, Siswa Kebingungan, Ini Penyebabnya, https://wartakota.tribunnews.com/2021/05/20/video-wisuda-2-sma-negeri-di-mojokerto-kota-dibubarkan-kapolres-siswa-kebingungan-ini-penyebabnya?page=all