Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sejarah Adolf Hitler, Diktator Rasis yang Mengakibatkan Sekitar 6 Juta Yahudi Eropa Tewas

Diketahui Adolf Hitler begitu bencinya dengan Yahudi ia sampai melakukan hal keji bernama Holocaust.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Adolf Hitler 

Pandangan politik ekstrem

Setelah Hitler kembali ke Munich pada akhir 1918, ia bergabung dengan Partai Buruh Jerman. Misi awalnya adalah menyatukan kepentingan kelas pekerja dengan nasionalisme Jerman yang kuat.

Memiliki energi karismatik dan kemampuan pidato yang terampil membantu mendorongnya dalam barisan partai. Pada 1920, ia meninggalkan tentara dan mengambil alih upaya propaganda.

Partai itu berganti nama menjadi Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman atau Partai Nazi.

Dalam salah satu gerakan jenius propaganda Hitler, dia mengadopsi versi simbol kuno hakenkreuz, atau salib berkait, sebagai lambangnya.

Hitler secara pribadi merancang bendera partai, menyesuaikan dengan simbol swastika itu, dan menempatkannya dalam lingkaran putih dengan latar belakang merah.

Dia segera menjadi terkenal karena pidatonya yang menentang Perjanjian Versailles, politisi saingan, Marxis, dan Yahudi. Pada tahun 1921, Hitler menggantikan Drexler sebagai Pemimpin Partai Nazi.

Dia memanfaatkan ketidakpuasan publik terhadap Republik Weimar, dan ketentuan hukuman dari Perjanjian Versailles. Banyak mantan perwira angkatan darat yang tidak puas di Munich bergabung dengan Nazi.

Pada 8 November 1923, Hitler dan pasukannya membobol pertemuan publik Perdana Menteri Bavaria, Gustav Ritter von Kahr.

Dia mengumumkan bahwa revolusi nasional telah dimulai dan menyatakan pembentukan pemerintahan baru. Tapi setelah pertarungan singkat yang mengakibatkan beberapa kematian, kudeta yang dikenal sebagai “Putsch” itu gagal.

Hitler ditangkap dan diadili karena pengkhianatan tingkat tinggi, dan mendekam selama sembilan bulan di penjara.

Selama waktu itu sebagian besar volume pertama Mein Kampf (“Perjuanganku”) didiktekan ke jilid kedua, Rudolf Hess.

Dua buku itu adalah karya propaganda dan kebohongan. Buku tersebut menyajikan rencana Hitler untuk transformasi masyarakat Jerman menjadi masyarakat berdasarkan ras.

Kebangkitan seorang diktator

Dengan jutaan pengangguran, depresi hebat di Jerman memberikan kesempatan politik bagi Hitler.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved