Rizieq Shihab Menangis Ingat Tak Bisa Pulang Tanah Air, Dirinya Terdiam dan Berusaha Tenang
Habib Rizieq Shihab mengaku tetap berusaha pulang, bahkan beberapa kali meminta bantuan kepada badan intelijen dan pihak kerajaan Arab Saudi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Habib Rizieq Shihab menangis saat cerita tak bisa pulang Indonesia.
Muhammad Rizieq Shihab menangis menceritakan dirinya di pengasingan, saat membacakan pledoi atau nota pembelaan dalam lanjutan sidang kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung
Padahal, kata Rizieq Shihab, Indonesia merupakan negara tercintanya dan menjadi sarana medan juang dirinya.
Oleh karena itu, Habib Rizieq Shihab mengaku tetap berusaha pulang, bahkan beberapa kali meminta bantuan kepada badan intelijen dan pihak kerajaan Arab Saudi
"Karena Indonesia adalah Tanah Air kami dan negeri kami tercinta, serta medan juang kami untuk membela agama, bangsa dan negara. Apa pun risikonya," katanya dalam ruang sidang utama PN Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021).
Setelah menyebutkan hal itu, pantauan Tribunnews di PN Jakarta Timur, eks pemimpin Front Pembela Islam ( FPI ) itu terlihat menangis.
Rizieq Shihab lantas berhenti berbicara dan melepas kacamatanya, seraya mengeluarkan kain berwarna merah muda dari saku untuk mengusap air matanya.
Sekira 10 detik terdiam dan berusaha tenang, Rizieq kembali melanjutkan pembacaan pleidoinya.
Kirim Surat Protes kepada Raja Arab Saudi
Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab menilai para pejabat Pemerintah Indonesia bersikap tak proporsional, saat dirinya hendak pulang dari Arab Saudi ke tanah air.
Hal itu dia utarakan dalam sidang lanjutan perkara pelanggaran protokol kesehatan yang menimbulkan kerumunan massa di Megamendung, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
Mulanya Rizieq Shihab menceritakan dirinya sudah diberikan izin oleh Pemerintah Arab Saudi, untuk kembali ke Indonesia, jauh hari sebelum akhirnya dia pulang pada 10 November 2020.
Saat itu, katanya, Rizieq Shihab bersama keluarganya bersiap pulang ke Indonesia.
Namun saat tiba di Bandara Arab Saudi, dia bersama keluarga diminta tidak pulang ke Indonesia.