KPK
Wawancara Eksklusif Direktur PJKAKI KPK: Pegawai KPK Ada yang Disuruh Pilih Alquran atau Pancasila
Berikut petikan wawancara khusus dengan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko.
Saya, Abdullah Hehamahua, dan Ina Susanti. Pada 2015 mereka semua sudah pensiun.
Bunyi dari penghargaan Presiden itu adalah penerima penghargaan itu dianggap punya kontribusi yang sangat besar terhadap nusa dan bangsa. Masak penghargaan ini dikalahkan tes abal-abal yang nggak jelas itu.
Pandangan anda tentang TWK tersebut?
Khusus terkait tes ini saya nyatakan tes tersebut diselenggarakan oleh panitia perselingkuhan. Kenapa? Karena KPK itu ‘kawin resminya’ terkait TWK adalah dengan BKN.
Itu kawin resmi, ngelamar, diterima oleh BKN, dan BKN mengerjakan. Namun yang terjadi adalah di dalam BKN, proses TWK itu banyak diisi lembaga-lembaga lain di luar BKN.
Lembaga apa saja?
Ada Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Celakanya, metode-metode seperti ini secara profesional, prosedur metodologi itu harus dinilai dulu oleh pengguna, oleh KPK.
Ini KPK tidak tahu, Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) enggak tahu, BKN nggak tahu. Lalu yang membuat soal itu siapa?
Saya ada bukti ini dari testimoni teman-teman. Kebetulan yang kemarin unboxing surat dari BKN dan membacakan detail alasan dia tidak diterima, tidak lulus syarat TWK.
Ada alasan yang menarik, satu alasannya katanya sering bertentangan dengan atasan. Yang kedua, katanya sering membocorkan informasi ke media.
Lucunya, dua pertanyaan itu sama sekali tidak pernah muncul saat tes. Di internal KPK yang bersangkutan tidak pernah kena kasus, tidak pernah diperingatkan atasannya, tidak pernah dipanggil pimpinan. Jadi dua alasan ini tiba-tiba muncul jadi alasan seseorang tidak lulus.
Kalau anda, apa alasannya dinyatakan tidak lulus TWK?
Saya tidak diperlihatkan data detailnya. Jadi saya tidak tahu. Jadi hampir 75 orang pegawai itu nggak tahu semua kenapa nggak lulus.
Yang tahu itu hanya yang kebetulan dia struktural dan waktu rapat diberi kesempatan unboxing untuk sampling.