Sosok Tokoh
Sosok Panglima Perang Hamas, Dijuluki Kucing 9 Nyawa, Pernah Dipenjara oleh Israel saat Masih Remaja
Israel menuding Deif pada 1994 sebagai aktor pembunuhan tiga tentara mereka: Nachshon Wachsman, Aryeh Frankenthal dan Shahar Simani.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Konflik Israel dan Palestina seakan tak berujung.
Korban jiwa sudah mencapai ratusan orang akibat aksi saling serang antara milisi di Jalur Gaza dan serangan balasan Israel lewat udara.
Alasan rakyat Palestina membentuk milisi untuk mempertahankan diri dari penindasan Israel.
Sedangkan di mata Israel, milisi Palestina adalah kelompok teroris.
• Nama Dua Dokter Spesialis Palestina yang Tewas Kena Rudal Israel, Dunia Medis Merugi
Pada konflik kali ini, muncul dua nama kelompok milisi Palestina yang bermarkas di Jalur Gaza.
Yaitu Brigade Izzudin Al-Qassam dan Brigade Al-Quds yang meluncurkan serangan roket ke Israel.
Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan militan Palestina Hamas yang beroperasi di Jalur Gaza telah menjadi momok menakutkan bagi zionis Israel.
Baru-baru ini Brigade Al Qassam menembakkan roketnya ke wilayah Israel yang menyebabkan kehancuran di wilayah itu kendati sebagiannya dapat ditangkis oleh istem pertahanan Iron Dome.
Serangan demi serangan yang dilancarkan Brigade Al Qassam telah memunculkan banyak pertanyataan bagi Israel, siapakah sosok sentral di balik serangan itu.
Brigade Al Qassam sebetulnya adalah para mujahidin terlatih yang siap jadi martir untuk mempertahankan Tanah Air dari penindasan Yahudi.
“Brigade Al Qassam melancarkan serangan rudal ke musuh di Yerusalem sebagai respons atas agresi terhadap kota suci, juga penganiayaan terhadap orang-orang kami di Sheikh Jarrah dan Masjid Al Aqsa," kata Juru Bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida, dikutip dari laman web Brigade Al Qassam, Jumat 14 Mei 2021.
Brigade Al Qassam atau lengkapnya Izzudin Al Qasam didirikan pada 1991.
Mula-mula dibentuk oleh Izz Ad Din (Izzudin) Al Qassam, seorang pendakwah di Palestina.
• Apa Itu IDF atau Tzahal yang Kini Targetkan Serang Malaysia karena Meretas Ratusan Situs Israel