James Arthur Kojongian
Angkouw, Sondakh & Rumajar Berebut Kursi Maringka di DPRD Manado, JAK: Rekam Jejak Jadi Pertimbangan
Menyusul kemudian Denny Sondakh, mantan ketua DPD II partai Golkar Manado. Di bawah Denny, ada Cristina Rumayar.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
MANADO.TRIBUNNEWS.COM - Kursi legislator partai Golkar Manado yang ditinggalkan Almarhum Meikel Maringka jadi rebutan para caleg partai Golkar.
Caleg peraih suara terbanyak kedua di Dapil Malalayang - Sario setelah Meikel adalah Dolfie Angkouw.
Menyusul kemudian Denny Sondakh, mantan ketua DPD II partai Golkar Manado.
Di bawah Denny, ada Cristina Rumayar.
Jika mengacu pada aturan KPU, Dolfie lah calon terkuat pengganti Meikel karena mengantongi suara terbanyak kedua.
Namun DPD 1 Partai Golkar telah menyatakan dengan tegas calon pengganti Maringka tak harus sesuai aturan nomor urut.
Loyalitas pada partai jadi pertimbangan utama.
Artinya kans juga terbuka untuk kursi ketiga dan keempat.
Dari segi figur, tak ada yang dapat meragukan kapasitas mereka. Angkouw adalah mantan ketua KPU Manado.
Dalam pileg lalu ia meraih 1285 suara. Kemudian Denny Sondakh yang punya 1206 adalah mantan ketua Golkar Manado.
Sedang Cristina dikabarkan punya hubungan baik dengan ketua DPD 1 partai Golkar Sulut Tetty Paruntu.
Dia meraih 426 suara dalam pileg lalu.
Rekam Jejak
Rekam jejak di pilgub dan pilkada bakal jadi referensi partai Golkar dalam proses PAW anggota DPRD Manado almarhum Meikel Maringka.
Hal tersebut ditegaskan oleh ketua harian partai Golkar Sulut James Arthur Kojongian (JAK) kepada Tribun Manado beberapa waktu lalu.