Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksinasi Covid

Penghentian Sementara Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547, Sulut Terima 163 Ribu Dosis

Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ryo Noor
Juru Bicara Satgas Covid 19 Sulut, dr Steaven Dandel. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kementerian Kesehatan dan BPOM menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Penghentian tersebut khusus untuk Vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547.

Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulut.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Daerah Sulut, dr Steaven Dandel mengungkapkan, Sulut menerima 215 ribu dosis Vaksin AztraZeneca.

Di mana, 163 ribu dosis di antaranya vaksin AstraZeneca bacth CTMAV547. "20 ribuan dosis sudah terpakai," kata Dandel kepada Tribun, Minggu (16/05/2021).

Ia menjelaskan, bagi penerima vaksinasi AztraZeneca bacth CTMAV547 di tahap I tidak masalah menyusul penghentian sementara.

"Nanti disuntik dengan batch lain untuk tahap kedua," katanya.

Sebelumnya,  Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan,  penghentian itu untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM adalah bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

"Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu," kata Siti, Minggu (16/05/2021).

Adapun terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.

Kata Siti, Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu

"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya," katanya.

"Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar," tambah dia.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved