Berita Sulut
CFW Kotaku, Salah Satu Program Pemerintah untuk Bantu Masyarakat Terdampak Covid 19
Jumlah keseluruhan lokasi yang menjadi sasaran kegiatan CFW di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 47 kelurahan yang tersebar di 5 kabupaten/kota.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
3. Biaya Administrasi = Rp. 1.500.000
4. PKM = Rp. 5.000.000
5. Pemeliharaan & Perbaikan Infra = Rp. 278.500.000
Terkait dengan program CFW, pemerintah kota Bitung, program Kotaku dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman BPPW Sulut.
Telah melakukan pencanangan, di Kelurahan Bitung Timur tepatnya di kompleks PA. Pencanangan dilakukan oleh Ir Maurits Mantiri MM Wali kota Bitung, didampingi Alfrits Makalew Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman BPPW Sulut, Jeffry Wowiling Asisten 2 Setda Kota Bitung dan Kadis Perkim Hendrik Sakul.
Pelaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah, dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat setempat.
Sebagai pelaku pembangunan, lebih khusus dalam pembangunan infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, yang dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.
Sehingga ketika saat ini negara kita diperhadapkan dengan permasalahan ekonomi dan sosial sebagai dampak dari pandemic Covid 19, program Kotaku menjadi satu diantara sarana pemerintah pusat dalam membantu penanganan pemulihan ekonomi masyarakat.
Peningkatan daya beli masyarakat terdampak Covid 19.
"Kegiatan ini dalam implementasinya melibatkan masyarakat terdampak pandemi Covid 19 melalui pendekatan mekanisme dalam program Kotaku. Dimana dalam pelakanaan pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui kegiatan pembersihan dan perbaikan/rehabilitasi kegiatan infrastruktur yang dibangun oleh program Kotaku dan Infrastruktur berbasis masyarakat lainnya," tambah Alfrits Makalew Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman BPPW Sulut.
Lanjut Alfrits Makalew untuk jenis kegiatan yang akan dikerjakan antara lain, rehab atau perbaikan jalan paving, rehabilitasi jalan beton, perbaikan drainase dan plat decker, serta kegiatan pembersihan sampah dan sedimen.
Disamping itu difasilitasi juga kegiatan peningkatan masyarakat melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam bentuk kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pembuatan media sosialisasi.
Perkiraan jumlah masyarakat yang akan terlibat dalam kegiatan ini kurang lebih 480 orang sebagai pekerja/tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dalam proposal kegiatan.
Adapun pelaksanaan kegiatan CFW ini difasilitasi oleh lembaga keswadayaan masyarakat (LKM) dan KSM sebagai pelaksana kegiatan dan juga Lurah.
Dengan realisasi kegiatan direncanakan sesuai time line dimulai dari bulan Maret 2021 dan diharapkan selesai pada bulan Juli 2021.