Vaksinasi Covid
50.392 Warga Sulut Sudah Disuntik AstraZeneca, 20 Ribu di Antaranya Pakai Batch CTMAV547
Hampir setengah dari penyuntikkan Vaksin AstraZeneca di Sulut menggunakan Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hampir setengah dari penyuntikkan Vaksin AstraZeneca di Sulut menggunakan Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
Batch itu dihentikan sementara oleh BPOM menyusul dua kasus KIPI yang parah.
Data yang diperoleh Tribun Manado dari satgas Covid 19 Sulut per 15 Mei 2021 sebanyak 44.374 pelayan publik jalani vaksinasi Covid 19 dengan Vaksin Astra Zeneca tahap pertama.
Untuk tahap kedua belum ada penyuntikkan. Untuk Lansia, sudah 6.018 yang jalani
suntikan vaksinasi AstraZeneca.
Penyuntikkan vaksin buatan Inggris tersebut berlangsung di kota Manado dan Bitung.
Baca juga: Steaven Dandel: Yang Dihentikan Hanya Batch CTMAV547, Vaksin AstraZeneca Selain Dari Itu Aman
Jubir Satgas Covid 19 Steven Dandel mengungkapkan, sudah 20 ribuan dosis vaksin Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 dari jumlah keseluruhan 163 dosis.
Keseluruhan vaksin AstraZeneca di Sulut ada 215 dosis.
Diketahui BPOM menghentikan sementara penggunaan dan distribusi Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
Penghentian dilakukan menyusul dua kasus KIPI fatal pasca penyuntikkan vaksin tersebut.
Penghentian dilakukan sembari menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.
Jubir Covid 19 Sulut Steven Dandel mengatakan, yang dihentikan hanya Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Sementara vaksin AstraZeneca selain Batch CTMAV547 diteruskan karena aman digunakan.
"Yang dihentikan hanyalah batch CTMAV547," kata dia.
Untuk warga yang sudah disuntik dengan batch CTMAV547 pada tahap satu akan lanjut dengan batch lain pada tahap dua.
Sebut dia, masyarakat tak perlu ragu menggunakan Vaksin AstraZeneca selain batch CTMAV547.
Selain aman digunakan, penggunaan vaksin tersebut membawa manfaat lebih besar.
Baca juga: Misteri Asal-usul Leluhur Bangsa Yahudi, Dari Mana Mereka Berasal? Ahli Paleogenomik Coba Ungkapkan
Ungkap dia, tidak terdapat kasus KIPI parah yang menyebabkan kematian untuk vaksin AstraZeneca di Sulut.
Diketahui, penggunaan Vaksin AstraZeneca sempat dihentikan beberapa waktu lalu setelah 358
warga yang disuntik alami gejala KIPI.
Mereka alami sakit kepala, demam, muntah dan nyeri otot.
Sebanyak empat orang alami gejala parah.
Dua di antaranya sempat dirawat di rumah sakit. Yang unik, hampir semua yang mengalami gejala KIPI adalah anak muda. Orangtua yang jalani suntikan ternyata aman.
Namun penghentian itu hanya berlangsung empat hari.
Komda KIPI lantas merekomendasikan penyuntikkan dilanjutkan kembali.
Gejala yang ditemui masuk kategori ringan.
Semenjak itu, tempat vaksinasi Covid 19 selalu menyediakan obat anti-panas atau menyuruh warga untuk mengonsumsinya jika merasa demam usai vaksinasi. (art)
Baca juga: BREAKING NEWS - Hujan Deras, Jalan Raya Tinoor Kota Tomohon Longsor
YOUTUBE TRIBUN MANADO: