Fenomena Alam
Fenomena Malam Takbiran Idul Fitri 1442 H, Aldebaran dan New Moon Buat Langit Indonesia Tampak Indah
Fenomena alam Langit Indah Aldebaran dan New Moon hiasi malam takbiran di Indonesia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fenomena langit indah Aldebaran hiasi malam takbiran Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, tadi malam.
Tripel konjungsi Aldebaran menghiasi langit Indonesia saat malam takbiran.
Selain, fenomena Aldebaran, ada juga fase bulan baru mikro (micro new moon).
Fenomena fase bulan baru mikro (micro new moon) dan fenomena konjungsi Tripel Aldebaran, Merkurius dan Venus
akan menghiasi langit Indonesia beberapa hari ke depan.

Berikut penjelasannya berdasarkan ulasan Peneliti di Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),
Andi Pangerang Hasanuddin melalui lama edukasi sains lapan.
1. Fase bulan baru mikro (Micro new moon)
Bulan baru mikro adalah fenomena langit fase bulan baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan Apogee Bulan,
yang terjadi bertepatan dengan malam takbiran.
Andi menjelasakan, jarak geosentrik bulan ketika fase bulan baru adalah 406.507 km dengan diameter sudut menit 29,39 menit busur.
Sementara, jarak geosentrik bulan ketika perigee adalah 406.512 km dengan diameter sudut 29,39 busur.
"Bulan baru miikro adalah fenomena tahunan,
terakhir terjadi pada tanggal 24 Maret 2020, dan akan terjadi kembali pada 29 Juni 2022," kata Andi.
Ia juga menambahkan, ketika fenomena langit fase bulan baru mikro ini terjadi di malam takbiran ini, maka ketika tengah malam,
Anda dapat menyaksikan planet Jupiter dan Saturnus berada di arah Timur-Tenggara dan terpisah sejauh 16,34 derajat.

Sementara itu, ketika senja, Merkurius dan Venus berada di arah Barat-Barat Laut bersama Aldebaran di ufuk rendah.
Sedangkan, Mars berada di arah Barat laut dengan ketinggian 25 derajat dekat konstelasi Gemini dan terbenam sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
2. Konjungsi tripel Aldebaran, Merkurius dan Venus
Pada hari ini, mulai sejak senja bahari atau saat Matahari terbenam tadi, maka fenomena konjungsi tripel terjadi di antara tiga benda langit yaitu bintang Aldebaran, planet Merkurius dan Venus.
Aldebaran (Alfa Tauri, Paricillium) adalah bintang di konstelasi Taurus yang paling terang di antara bintang penyusun konstelasi Taurus lainnya.
Andi berkata, konjungsi tripel ini akan membentuk segitiga berukuran 5 derajat
dan dapat diamati dari arah barat-Barat laut ketika Bulan sabit muda atau hilal mulai terbenam.
Sebagai informasi, pada saat fenomena langit konjungsi tripel ini terjadi, kecerlangan Aldebaran sebesar +0,85.
Sedangkan, kecerlangan Merkurius adalah sebesar -0,04
dan kecerlangan Venus adalah sebesar -3,90.
"Fenomena konjungsi tripel ini akan terulang kembali pada 16-19 Mei mendatang," ujarnya.
(Kompas.com)
Tautan:
https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/12/195500823/fenomena-langit-malam-takbiran-ada-konjungsi-tripel-aldebaran-merkurius?page=all#page3