Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Trisakti

Sosok Elang Mulia Lesmana, Aktivis yang Tewas Tragedi Trisakti 1998, Mahasiswa Ahli di Jurusannya

Profil Elang Mulia Lesmana, salah satu mahasiswa yang tewas dalam Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Punya hobi melukis, aktivis mahasiswa era reformasi.

Editor: Frandi Piring
Trisakti Picture
Sosok Elang Mulia Lesmana, Aktivis mahasiswa yang tewas saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. Hobi melukis, jadi mahasiswa ahli di jurusannya. 

*Profil Elang Mulia Lesmana

*Tragedi Trisakti 12 Mei 1998

*Korban Tewas Tragedi Trisakti 1998

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Elang Mulia Lesmana, satu dari empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas saat pecahnya Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Bersama Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto, Elang Mulia Lesmana menjadi korban tewas Tragedi Trisakti 1998.

Elang Mulia Lesmana anak kedua dari tiga bersaudara.

Ia juga merupakan sosok yang hobi melukis.

Hobi inilah yang mengantarkan dia menjadi mahasiswa Arsitektur, Universitas Trisakti.

Korban Tragedi Trisakti 1998. Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto tewas saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.
Korban Tragedi Trisakti 1998. Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto tewas saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. (news.okezone.com)

Elang Mulia Lesmana tercatat sebagai mahasiswa Universitas Trisakti angkatan 1996.

Elang Mulia Lesmana meninggal dunia di usia 20 tahun saat Peristiwa Trisakti 1998 itu.

Dalam Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, tercatat ada empat orang mahasiswa yang tewas di dalamnya.

Salah satunya adalah Elang.

Menurut dokumentasi Kontras yang dilansir dari Kompas.com pada (12/5/2019),

selain korban empat tewas masih ada 681 korban luka lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tragedi Trisakti menjadi sebuah simbol dan penanda perlawanan terhadap Orde Baru.

Tragedi Trisakti menjadi awal dari runtuhnya pemerintahan Orde Baru.

Tragedi Trisakti menjadi pembangkit bagi para mahasiswa untuk memperjuangkan reformasi.

Puncak perlawanan masasiswa terhadap Orde Baru adalah saat mundurnya Presiden Soeharto dari jabatannya setelah menjabat selama 32 tahun.

Soeharto mundur pada 21 Mei 1998 setelah banyak aksi dari mahasiswa yang menuntut kemundurannya.

Pada 12 Mei 1998, Elang dan para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melakukan sebuah aksi demonstrasi guna menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.

Aksi tersebut berlangsung di Gedung DPR/MPR di Senayan.

Awalnya aksi ini berjalan sesuai prosedur dan tidak ada tanda-tanda kerusuhan yang berarti dari para peserta.

Tapi, setelah para peserta kembali ke Kampus Trisakti terdengar sebuah tembakan.

Sontak semua orang berusaha masuk ke dalam gedung kampus untuk melindungi diri.

Puluhan mahasiswa yang berlarian ke dalam kampus ditembaki oleh aparat dari luar kampus.

Aparat menembaki peserta aksi dengan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam.

Elang tertembak di halaman Gedung Dr Sjarief Thayeb.

Elang Mulia Lesmana tertembak pada bagian dada.

Kemudian Bersama korban lainnya Elang dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras.

Mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR, menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Foto diambil pada 19 Mei 2008, dua hari sebelum Soeharto mengumumkan pengunduran diri pada 21 Mei 1998. Korban Tragedi Trisakti 1998. Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto tewas saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.
Mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR, menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Foto diambil pada 19 Mei 2008, dua hari sebelum Soeharto mengumumkan pengunduran diri pada 21 Mei 1998. Korban Tragedi Trisakti 1998. Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto tewas saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998. ((KOMPAS/EDDY HASBY))

Keesokan harinya, jenazah Elang Mulia Lesmana dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan.

Semasa hidupnya Elang Mulia Lesmana bukanlah seorang aktivis dan tidak aktif di senat mahasiswa.

Untuk mengenang perjuangannya, nama Elang Mulia Lesmana bersama ketiga korban lainnya diabadikan di Museum Tragedi di Universitas Trisakti.

Berbagai barang dan kenangan mereka terpajang di museum.

Selain itu nama mereka juga dikenang dengan dibangunnya Monumen Reformasi oleh Universitas Trisakti.

Elang Mulia Lesmana dan ketiga korban lainnya, yakni Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto juga dianugerahi sebagai pahlawan reformasi.

Penghargaan:

Mendapat gelar Bintang Jasa Pratama (Keppres No 057/TK/2005) (15 Agustus 2005)

Namanya diabadikan menjadi nama salah satu gedung di Universitas Trisakti, yaitu Gedung Elang Mulia Lesmana (Gedung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan)

Namanya diabadikan di Museum Tragedi Trisakti 12 Mei 1998

Dibangunkan Monumen Reformasi

Namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kampus Trisakti Nagrak, Cibubur

Profil Elang Mulia Lesmana

Nama:

Elang Mulia Lesmana

Tempat, Tanggal Lahir:

Jakarta, 5 Juli 1978

Wafat:

Jakarta, 12 Mei 1998

Hobi:

Melukis

Agama:

Islam

Alamat Rumah:

Graha Permai, Ciputat, Tangerang Selatan

Makam:

TPU Tanah Kusir, Jalan Raya Bintaro, RT.2/RW.10, Kby. Lama Sel., Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240

Museum:

Museum Tragedi Trisakti 1998, Jl. Kyai Tapa, RT.6/RW.16, Grogol, Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440

Riwayat Pendidikan:

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta (1996)

Ayah:

Boy Bagus Yoganadita Rahman

Ibu:

Hiratetty Yoga (wafat 2018)

(TribunnewsWiki/Yonas)

https://www.google.com/amp/s/www.tribunnewswiki.com/amp/2019/05/12/tribunnewswiki-elang-mulia-lesmana

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved