Kabar Israel
Dulu Etiopia Tandus dan Jadi Simbol Kemiskinan, Kini Surga Pertanian yang Makmur Berkat Israel
Etiopia, negara tertua di Afrika yang didirikan pada 980 SM, dengan jumlah penduduk terbesar di benua hitam itu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah negara Etiopia yang tandus dan menjadi simbol kemiskinan, kini tumbuh menjadi surag pertanian.
Kemiskinan menurun karena meningkatnya pertanian berkat bantuan teknologi Israel.
Etiopia, negara tertua di Afrika yang didirikan pada 980 SM, dengan jumlah penduduk terbesar di benua hitam itu.
Ethiopia sering dipandang sebagai simbol kemiskinan oleh dunia Barat.
Warga tersebut menanggung kelaparan dan busung lapar
Pada 1999, 44,2 persen orang Etiopia hidup kekurangan dengan pendapatan 1,90 dollar AS (Rp 27.670) sehari.
Pada 2010, angka itu mencapai 29,6 persen, dan pada 2015 turun lagi menjadi 23,5 persen.
(FOTO: Sight Diagnostics (nocamels.com)
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan pertanian telah menjadi pendorong terbesar dalam mengurangi kemiskinan di Ethiopia.
Pada 2007, 85 persen penduduk Ethiopia terlibat di sektor pertanian.
Mengetahui hal ini, para pemimpin negara Ethiopia mendorong inisiatif untuk mendukung pertanian.
Transformation Dinas Pertanian Nasional (ATA), diciptakan pada 2010 dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membatasi pertumbuhan pertanian dan mengembangkan solusi serta sistem untuk proyek pembangunan dukungan.
Keluarga di Ethiopia bekerja untuk meningkatkan kehidupan mereka, dengan akses yang lebih besar ke pendidikan, air bersih, keamanan pangan, serta praktik sanitasi dan kebersihan.
Kini World Bank menyebutkan bahwa dalam satu dekade Etiopia telah mengalami kemajuan luar biasa dalam kesejahteraan.
Negara ini bahkan menduduki peringkat ke-12 sebagai Negara Adidaya Pertanian dan Ketahanan Pangan menurut Food Sustainability Index (FSI) tepat satu tangga di bawah USA (urutan ke-11) pada 2019