Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Jelang Lebaran, Pedagang Bunga Hias Mulai Marak di TKB Pasar 45

Selain pedagang pakaian dan gorden, momen Idul Fitri juga dimanfaatkan para pedagang bunga hias untuk mencari keuntungan. 

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Andreas Ruaw
Pedagang Bunga Hias Mulai Marak di TKB Pasar 45 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Selain pedagang pakaian dan gorden, momen Idul Fitri juga dimanfaatkan para pedagang bunga hias untuk mencari keuntungan. 

Para pedagang bunga ini berjualan di Jalan Siswomihardjo, Pinaesaan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (7/5/2021).

Berdasarkan pantauan Tribunmanado.co.id puluhan pedagang bunga ini berjualan di trotoar depan pertokoan Pinaesaan. 

Salah satu penjual bunga saat ditemui Udin (51) mengatakan bahwa munculnya para pedagang bunga dadakan ini hanya ada tiap bulan ramadan dan menjelang hari libur lainnya.

Baca juga: Kerennya FreshMart Lifestyle Paniki Manado, Bisa Belanja, Menikmati Kuliner plus Ngopi

”Hal ini memang sudah biasa di sini dan hanya tiap tahun menjelang hari raya penjualnya pun hanya terbatas karena lokasinya ya cuma di sini,” ucapnya.

Ia menambahkan, untuk hari biasa atau di saat tidak menjelang hari raya kami biasa hanya berdagang lewat pesan online jadi tokonya hanya lewat media sosial.

"Namun karena biasanya jelang hari raya banyak yang mencari bunga hias untuk memperindah rumah, ya kami memanfaatkan peluang itu untuk berdagang di luar," katanya.

Untuk perbunganya Udin mematok harga mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 600 ribu per pot bunga.

"Yang paling kecil itu bunga tangan harganya hanya Rp 35 ribu sedangkan yang paling besar itu misalnya anggrek yang berkisar Rp 500 sampai 600 ribu sudah dengan pot bunga," katanya.

Ia mengaku setelah hari raya biasanya omset penjualan bunganya akan meningkat higga puluhan juta.

Baca juga: PNS Pemkot Manado Berharap Tak Ada Pengurangan Jumlah Tunjangan Hari Raya

"Itu sebelum pandemi, tapi disaat pandemi sekarang ini omset agak menurun, tapi ya tetap mendapat keuntungan," tandasnya.

Udin mengaku, untuk merangkai bunga dirinya belajar sendiri secara otodidak.

"Tidak kursus atau sekolah pak, cuma pas waktu itu sedang coba-coba jadi, pas jual laku," ucapnya.

Diketahui, Udin bersama empat pedagang bunga lainnya tiap tahun mejelang hari raya selalu memanfaatkan momen itu untuk bisa meraup keuntungan.

Baca juga: Andrei Angouw Terpilih Aklamasi Ketua Tenis Meja Sulut

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

 
 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved